OPINI: Mengatasi Ketidakpastian: Inovasi Sebagai Kunci Menangkal Volatilitas IHSG

Menghadapi volatilitas IHSG, inovasi fintech & tata kelola transparan menjadi kunci stabilitas pasar saham Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global.-IST -
oleh : IKIN, Mahasiswa Magister Ekonomi Syariah Universias Islam Negeri KH Abdurrahman Wahid Pekalongan
PEKALONGAN - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia menjadi salah satu parameter utama bagi para investor dalam menilai kesehatan pasar saham, tetapi belakangan ini, IHSG menghadapi tekanan yang tak bisa diabaikan. Kondisi ekonomi global yang tidak stabil, inflasi yang terus merayap, serta ketidakpastian politik domestik, turut mempengaruhi pergerakan IHSG yang menjadi cermin dari iklim investasi Indonesia.
Meskipun demikian, di balik tantangan ini ada peluang besar yang hanya bisa diambil dengan cara yang inovatif. Dalam menghadapi volatilitas yang meningkat, kemampuan untuk beradaptasi dan berinovasi menjadi sebuah keharusan untuk mendorong pasar saham Indonesia menuju kestabilan yang lebih baik.
BACA JUGA:Tak Sekadar Bagi Takjil, Pramuka Kwarran Batang Siap Terjun Bantu Amankan Lalu Lintas Lebaran
Pemerintah dan para pelaku pasar saham kini dihadapkan pada kenyataan bahwa IHSG mengalami fluktuasi yang tajam. Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh berbagai faktor eksternal, seperti ketegangan geopolitik dan kebijakan ekonomi global, mempengaruhi aliran modal yang masuk ke pasar saham Indonesia.
Di dalam negeri, meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat cukup baik, namun ketidakpastian politik, serta tingginya tingkat inflasi, kerap memberikan dampak negatif terhadap investor domestik dan asing. Hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan besar: bagaimana sektor pasar saham Indonesia bisa bertahan dan bahkan tumbuh di tengah kondisi yang penuh tantangan ini?
Solusi terhadap persoalan yang ada haruslah berbasis pada inovasi. Inovasi tidak hanya terbatas pada pengembangan produk atau teknologi, tetapi juga mencakup cara-cara baru dalam memandang pasar, pengelolaan investasi, dan pemanfaatan data besar. Jika sektor pasar saham dapat mengadopsi strategi-strategi inovatif, maka volatilitas pasar bisa diminimalisir, sementara potensi pertumbuhannya tetap terjaga.
BACA JUGA:Jelang Lebaran, Produk UMKM Batang Banjir Permintaan untuk Hampers dan Oleh-oleh
Ada dua pendekatan utama yang dapat dipertimbangkan dalam menghadapi tantangan ini, pemanfaatan teknologi keuangan (fintech) dan penguatan tata kelola pasar yang lebih transparan dan adaptif.
Pemanfaatan Teknologi Keuangan (Fintech) dalam Memperkuat Pasar Saham Indonesia
Fintech, atau teknologi keuangan, kini menjadi salah satu elemen penting dalam mengubah lanskap pasar saham global, dan Indonesia tidak boleh ketinggalan. Pemanfaatan teknologi ini dapat memperkenalkan inovasi-inovasi baru yang tidak hanya akan mempermudah akses ke pasar saham, tetapi juga menciptakan ekosistem investasi yang lebih inklusif dan transparan. Teknologi seperti blockchain dan kecerdasan buatan (AI) dapat membantu mempercepat proses transaksi dan analisis pasar secara real-time, yang memungkinkan investor untuk membuat keputusan yang lebih cepat dan lebih akurat.
BACA JUGA:Wakil Bupati Batang Gerak Cepat, Pastikan Bantuan untuk 60 Rumah Terdampak Puting Beliung
Melalui fintech, masyarakat bisa lebih mudah mengakses informasi terkait pasar saham, melakukan transaksi dengan biaya lebih rendah, serta memanfaatkan berbagai layanan berbasis digital yang meningkatkan pengalaman berinvestasi.
Platform-platform seperti aplikasi saham berbasis fintech yang menyediakan analisis pasar secara instan atau sistem perdagangan algoritmik yang memanfaatkan AI untuk memprediksi pergerakan saham, bisa mengurangi risiko kesalahan dalam pengambilan keputusan yang dihadapi oleh investor individu. Hal ini akan mendorong lebih banyak orang untuk berinvestasi di pasar saham, yang pada gilirannya dapat meningkatkan likuiditas pasar dan menstabilkan IHSG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: