Fakta Mengejutkan! Cari Tahu Mengapa Masih Banyak Orang yang Merokok Meski Tahu Risikonya
Mengapa masih banyak orang yang merokok--freepik.com
RADARPEKALONGAN.CO.ID - Mengapa masih banyak orang yang merokok menjadi pertanyaan yang sulit dijawab secara sederhana.
Meski kampanye anti-rokok dan informasi bahaya merokok terus digaungkan, kenyataannya kebiasaan ini masih melekat kuat di masyarakat.
Jawabannya tidak hanya soal nikotin, tetapi juga menyangkut faktor psikologis, sosial, dan biologis yang saling terikat. Berikut Penjelasan selengkapnya!
Faktor Psikologis yang Membuat Merokok Jadi Pilihan
Banyak orang menggunakan rokok sebagai bentuk pelarian dari tekanan batin dan rutinitas hidup yang melelahkan. Beberapa alasan psikologis berikut menjelaskan keterikatan tersebut:
BACA JUGA:7 Cara Agar Berhenti Merokok Secara Permanen Tanpa Efek Samping dan Lebih Sehat
- Penghilang stres dan kecemasan
Rokok dianggap sebagai penenang yang cepat dan mudah, terutama saat seseorang menghadapi tekanan emosional.
- Rutinitas yang sulit ditinggalkan
Merokok sering dikaitkan dengan kegiatan tertentu, seperti setelah makan, minum kopi, atau saat bekerja, sehingga menjadi bagian dari pola kebiasaan sehari-hari.
- Self-medication
Individu yang mengalami stres berkepanjangan, depresi, atau rasa cemas sering kali menjadikan rokok sebagai cara untuk "mengobati diri sendiri".
Pengaruh Lingkungan Sosial dalam Perilaku Merokok
Faktor sosial juga berperan besar dalam menjawab mengapa masih banyak orang yang merokok, seperti:
- Lingkungan pertemanan dan keluarga
Ketika orang-orang di sekitar merokok, seseorang akan lebih mudah terpengaruh untuk ikut melakukannya sebagai bentuk adaptasi atau solidaritas.
- Tekanan sosial dan citra diri
Banyak remaja memulai merokok karena ingin terlihat lebih dewasa, percaya diri, atau diterima dalam kelompok sosial tertentu.
- Budaya dan kebiasaan masyarakat
Di beberapa komunitas, merokok masih dianggap hal yang biasa dan tidak dianggap sebagai kebiasaan berisiko tinggi.
- Ketergantungan Nikotin yang Sulit Dilepaskan
Nikotin dalam rokok memiliki sifat adiktif yang kuat, yang membuat perokok sulit untuk berhenti. Ketika nikotin masuk ke tubuh, ia memicu perubahan kimia di otak yang menciptakan kecanduan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: https://www.who.int/teams/health-promotion/tobacco-control/global-tobacco-report-2021

