BATANG, RADAR PEKALONGAN - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Batang menggelar Festival Gelar Budaya III Tahun 2025 pada Sabtu (31/5/2025) di halaman sekolah. Kegiatan ini merupakan bagian dari ujian praktik mata pelajaran seni budaya bagi siswa kelas IX sekaligus menjadi upaya sekolah dalam melestarikan budaya Jawa.
Kepala SMPN 4 Batang, Sri Mulyatno, menjelaskan bahwa seluruh siswa kelas IX diwajibkan terlibat dalam festival ini, mulai dari penyusunan naskah, pemilihan cerita, hingga pertunjukan ketoprak, gamelan, dan sinden. Setiap kelas menampilkan pertunjukan berdurasi sekitar 40 menit.
“Semua proses kreatif dilakukan oleh siswa sendiri sebagai bagian dari pembelajaran. Guru hanya memfasilitasi. Materi seni budaya kelas IX memang 90 persen praktik dan 10 persen teori,” ujarnya.
Pertunjukan menggunakan Bahasa Jawa sepenuhnya, termasuk pembawa acara (pranatacara) yang berasal dari siswa kelas VII dan VIII. Sekitar 14 siswa terlibat sebagai penabuh gamelan, empat hingga lima siswa menjadi sinden, dan sisanya berperan dalam lakon ketoprak.
Kegiatan ini juga melibatkan kolaborasi antara pihak sekolah, siswa, orang tua, dan komite sekolah. Dukungan dari paguyuban wali murid turut membantu menyukseskan acara, terutama dalam aspek pembiayaan kegiatan.
Wakil Bupati Batang, Suyono, yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap SMPN 4 Batang atas komitmennya dalam mempertahankan warisan budaya daerah.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah konkret menjaga seni budaya lokal di tengah arus budaya asing yang semakin kuat. SMPN 4 Batang patut menjadi contoh bagi sekolah lain,” katanya.
Pemkab Batang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dewan Kesenian Daerah menyatakan dukungannya terhadap kegiatan pelestarian budaya seperti yang dilakukan oleh SMPN 4 Batang.
Dengan kegiatan ini, SMPN 4 Batang menunjukkan peran aktif dalam pendidikan karakter dan pelestarian budaya lokal melalui pendekatan kurikulum berbasis praktik dan kolaboratif. (Nov)