Ekonomi Lesu, Daya Beli Sapi Kurban di Batang Anjlok Drastis, Peternak Mengeluh

Kamis 05-06-2025,12:13 WIB
Reporter : M. DHIA THUFAIL
Editor : Dony Widyo

RADARPEKALONGAN.CO.ID, BATANG – Kondisi ekonomi yang lesu berdampak langsung pada daya beli masyarakat terhadap hewan kurban, khususnya di Kabupaten Batang. Sejumlah peternak sapi di wilayah ini mengeluhkan penurunan signifikan dalam aktivitas penjualan ternak mereka dibandingkan tahun lalu.

Subari, peternak sapi dari Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, mengaku mengalami penurunan drastis dalam penjualan sapi kurban jenis limosin dan simental. “Tahun lalu saya bisa menjual sampai 40 ekor, tapi tahun ini baru laku 16 ekor, padahal sudah H-2 Lebaran. Mungkin karena daya beli masyarakat menurun,” ujarnya. Subari menjual sapinya dengan sistem timbang, seharga Rp60 ribu per kilogram, dengan sapi terbesarnya mencapai 800 kilogram sudah terjual.

Hal serupa disampaikan Taufik Ikhsanudin, peternak Sapi Bali asal Pasekaran, Batang. Ia menyebutkan tahun ini hanya berhasil menjual 70 ekor, turun dari lebih dari 100 ekor pada tahun sebelumnya. “Ekonomi masyarakat sedang lesu, jadi permintaan turun. Sapi kami ada yang bobotnya 200 kilogram dijual Rp14 juta, yang 600 kilogram bisa sampai Rp60 juta,” ucap Taufik.

Kewaspadaan PMK Tetap Dijaga

Meski penjualan lesu, Pemerintah Kabupaten Batang memastikan hewan ternak, terutama sapi dan kambing, yang akan dikurbankan dalam kondisi sehat dan bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

“Alhamdulillah, untuk saat ini di wilayah Batang tidak ditemukan adanya kasus PMK. Petugas kami rutin memantau kondisi ternak, dan sejauh ini belum ada laporan ternak yang terjangkit,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispaperta Batang, Syam Manohara, Rabu (4/6/2025), didampingi Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, dr. Ambar Puspitaningsih.

Meskipun kasus PMK saat ini nihil, kewaspadaan tetap dijaga, terutama terhadap ternak yang berasal dari luar daerah. Menurut Syam, sebagian besar sapi di Batang telah mendapatkan vaksinasi PMK. Untuk tahun ini, pihaknya menerima alokasi 3.150 dosis vaksin, dan hingga awal Juni, sebanyak 2.900 ekor sapi telah divaksinasi.

“Pemeriksaan kesehatan ternak kami lakukan secara rutin, apalagi menjelang Idul Adha. Mulai dari pemeriksaan gigi untuk memastikan usia hewan layak potong, hingga pengecekan kondisi mulut dan kuku sebagai deteksi dini PMK,” tuturnya.

Syam menyebutkan, populasi ternak di Kabupaten Batang saat ini mencapai sekitar 14 ribu ekor. Tahun lalu, jumlah ternak yang dipotong untuk kurban mencapai 2.500 ekor sapi dan 4.500 kambing. Untuk tahun ini, pihaknya belum dapat memastikan jumlah pasti karena masih dalam tahap pendataan.

 

Longtail Keyword:

 

Deskripsi:

 

Kategori :