Ida menyebut kontribusi BPI di bidang kesehatan sudah terlihat dari berbagai program, mulai dari penurunan stunting, penguatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), hingga upaya menjadikan wilayah bebas buang air besar sembarangan (Open Defecation Free/ODF).
“Kami berharap kerja sama seperti ini bisa terus diperluas agar semakin banyak masyarakat yang terbantu dan memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatan secara mandiri,” ucapnya.
Apresiasi juga datang dari Kepala Dinas Sosial Kabupaten Batang Willopo. Ia menilai kolaborasi antara sektor swasta, pemerintah daerah, dan pemerintah desa mampu menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam memperluas akses layanan kesehatan.
“Kami bangga atas kepedulian BPI terhadap masyarakat sekitar PLTU Batang. Adanya Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di seluruh desa juga mempermudah pelayanan. Semoga capaian UHC di Batang terus dipertahankan, dan masyarakat ikut mendukung seluruh program pemerintah,” tandas Wilopo.