Dinas Kesehatan Batang Sebut Menu MBG SDN Watesalit 1 Masih Layak Konsumsi

Senin 03-11-2025,15:23 WIB
Reporter : Dony Widyo
Editor : Dony Widyo

BATANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batang menyatakan makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa SDN Watesalit 1 masih layak konsumsi. Pernyataan tersebut dikeluarkan menanggapi kekhawatiran orang tua siswa atas perubahan kemasan dan adanya telur rebus yang dianggap berbau busuk.

Airunisa, S.KM., M.Epid., selaku Kepala Seksi Surveilans, Imunisasi, dan Kejadian Luar Biasa (KLB) Dinkes Batang, membenarkan bahwa hasil pemeriksaan sampel makanan di SDN Watesalit 1 tidak menunjukkan indikasi kerusakan.

“Berdasarkan pemeriksaan sampel di sekolah, kondisinya masih baik. Tekstur normal, tidak lengket, telur serta jajanan kering tidak menimbulkan bau tidak sedap,” ujar Airunisa di Batang, di SDN Watesalit 1, Senin 3 November 2025.

Perubahan menu dari nasi menjadi makanan kering selama sepekan, menurutnya, dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap pencemaran debu. Saat ini, area dapur penyedia makanan, yang dikelola Sentra Pangan Penyediaan Gizi (SPPG) Karangasem Utara, sedang terdampak proyek pengerjaan gorong-gorong di depannya.

BACA JUGA:Dugaan Keracunan Masal Siswa SMK Kandeman, Dinkes Batang Kirim 9 Sampel Makanan ke Laboratorium di Semarang

BACA JUGA:6 Tenant Baru dengan Total Investasi Rp456,76 Miliar Masuk di KEK Industropolis Batang di Awal Kuartal IV 2025

“Ada pekerjaan gorong-gorong yang menyebabkan debu beterbangan. Atas dasar itu, kami berkoordinasi dengan SPPG untuk sementara mengganti menu dengan panganan kering guna menjamin higienitas,” paparnya.

Ia menambahkan, aroma amis yang mungkin tercium dari telur rebus masih dalam batas normal dan justru mengindikasikan kesegaran produk.

Layanan Pengaduan 24 Jam

Meski memastikan keamanan produk, Dinkes Batang tetap mengaktifkan layanan pengaduan 24 jam bagi warga yang menemukan ketidaksesuaian pada paket MBG.

“Apabila ada sekolah yang menerima makanan dengan kondisi tidak layak, seperti berbau atau tekstur berlendir, dapat segera melaporkan ke pihak sekolah atau langsung ke Dinkes Batang,” imbau Airunisa.

Masyarakat dapat menghubungi nomor darurat 0285-119 kapan saja untuk melaporkan masalah terkait MBG atau keadaan darurat kesehatan lainnya. Setiap laporan akan ditindaklanjuti dengan cepat melalui koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan penyedia makanan.

Penyedia Makanan Jelaskan Alasan Penggunaan Plastik

Di tempat terpisah, Raditya, penanggung jawab pengolahan di dapur SPPG Karangasem Utara, mengonfirmasi bahwa penggunaan kemasan plastik bersifat darurat dan insidental.

“Jika ada laporan makanan basi, tim kami siap menarik dan menggantinya dengan yang baru. Namun, laporan dari SDN 1 Watesalit baru kami terima dua hari setelah distribusi, sehingga penelusuran menjadi sulit,” jelas Raditya.

Dia menuturkan, pengerjaan trotoar menggunakan ekskavator di sekitar dapur menghasilkan debu sangat pekat. Hal ini mengganggu proses sterilisasi ompreng (wadah makan) yang lokasi pencuciannya berbatasan langsung dengan jalan.

“Pemilik mengambil inisiatif menghentikan sementara penggunaan ompreng karena khawatir kebersihan tidak terjaga. Sebagai gantinya, kami menggunakan plastik yang dibeli dari dana operasional pribadi, sebab tidak ada anggaran khusus untuk pembelian kemasan darurat ini,” urainya.

Kategori :