*Dengan Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
TALUN - Dampak pandemi corona (Covid-19) berikut semua protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah berdampak pada lumpuhnya kegiatan hiburan. Karena itu, dengan adanya rencana pemberlakuan kenormalan baru atau new normal oleh pemerintah, diharapkan izin kegiatan hajatan dan hiburan kembali diperbolehkan.
Kondisi sepinya kegiatan di pedesaan seperti halnya resepsi pernikahan dan lain-lain dibenarkan Yusuf, tokoh pemuda Desa Mesoyi, Kecamatan Talun. Dia menilai akibat dari merebaknya virus corona disertai dengan kebijakan protokol kesehatan melumpuhkan perekonomian warga.
"Dari yang jualan sembako, rias pengantin, pelaku seni hiburan yang total sama sekali tidak manggung. Kasihan, 3 bulanan harus gigit jari dengan wabah ini. Padahal, mereka juga butuh makan," ungkapnya.
Dia menjelaskan, dengan adanya larangan aktivitas hajatan di masyarakat bukan saja sektor hiburan saja yang terdampak, namun dari semua sisi mengalami efek yang merusak perekonomian warga.
Hal senada diungkapkan Umam, Kaur Kesra Desa Kalirejo, Kecamatan Talun. Dia yang berkecimpung di bisnis hiburan merasakan betul dampak dari pandemi corona berikut kebijakan protokol kesehatan bagi masyarakat.
"Sudah tiga bulan bulan lebih kami tidak manggung, seluruh pemain musik dan krew sound system harus puasa karena kebijakan pemerintah " ujar pemilik New El Gaza Musik ini.
Umam mengharapkan seiring dengan kebijakan pemerintah pusat menggulirkan new normal atau tatanan kenormalan baru dalam aktivitas sosial masyarakat dan pemerintahan, pemerintah daerah dan pihak terkait dapat memberikan kelonggaran untuk izin hiburan, dengan tetap mengedepankan standar protokol kesehata.
"Minimal ada kelonggaran atau istilahnya relaksasi bagi hiburan skala kecil, dengan standar pengunjung 50 an orang atau sistem standar penonton dan pemain tetap menggunakan masker," ujarnya.
Umam mengharapkan kondisi pandemi corona akan berangsur pulih, namun ia juga mengharapkan kebijakan aturan yang dapat ditoleransi.(jun)