Bank Sampah Lahirkan Semangat Menabung

Selasa 10-09-2019,13:56 WIB

*Menilik Produktivitas BUMDes Kedungjaran Sulap Sampah Jadi Berkah

MENGUMPULKAN - Petugas pengepul tengah mengumpulkan sampah milik masyarakat. EKA ISDITYA

Berangkat dari kekhawatiran akan kebiasaan warga membuang sampah di sungai, BUMDes Kedungjaran merintis Bank Sampah yang mampu membangkitkan semangat menabung masyarakat kecil, sekaligus menciptakan produk unik bernilai estetis. Seperti apa?

EKA ISDITYA, di Sragi

BADAN Usaha Milik Desa (BUMDes) Kedungjaran Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan menjadi awal mula berdirinya beragam unit usaha di Desa Kedungjaran. Salah satunya yaitu Bank Sampah yang diberi nama "Kedung Lestari". Usaha ini dirintis pada November 2016 silam dengan menggandeng mitra Bank Nasional Indonesia (BNI) sebagai pendukung keberadaan Bank Sampah di Desa Kedungjaran Kabupaten Pekalongan.

Selain membawa misi untuk menanggulangi aktivitas pembuangan sampah warga di sungai, keberadaan Bank Sampah Kedung Lestari juga bertujuan membangkitkan semangat menabung bagi masyarakat pedesaan. Tidak hanya sekedar menabung, namun juga pengenalan pada jasa keuangan elektronik, seperti Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang memiliki fasilitas berkirim dan menerima uang secara lebih terstruktur.

"Kami menyebut kegiatan ini sebagai 'Pemulung Modern'," ungkap Sekretaris Desa sekaligus perintis BUMDes Kedungjaran, Laelatun Nadhifa.

Di setiap rumah, Pemerintah Desa (Pemdes) Kedungjaran menyediakan sebuah keranjang sampah sebagai sarana pengumpul sampah. Secara berkala, warga dapat mengumpulkan kemudian memanggil petugas pengepul dari Bank Sampah Kedung Lestari untuk mengambil sampah yang mayoritas berupa sampah anorganik.

"Jadi sistemnya petugas pengepul mengambil sampah di rumah-rumah, kemudian dikumpulkan di bank sampah. Selanjutnya petugas akan mencatat, mengklasifikasikan, dan menilai berapa total rupiah sebagai pengganti sampah ini. Kemudian catatan dikumpulkan di kantor BUMDes atau pengelola, untuk kemudian dimasukkan ke rekening warga yang bersangkutan sesuai nilai yang ditentukan tadi," jelas Desi Adriani Prima Dewi, selaku Pengelola BUMDes sekaligus admin Bank Sampah Kedung Lestari.

Melalui ATM yang dimiliki, warga dapat bertransaksi secara lebih modern ketika ingin menabung, mengambil uang, maupun layanan transaksi lainnya.

Pihaknya kini telah memiliki beragam aset, serta peralatan lengkap yang mendukung keberadaan Bank Sampah ini. Diantaranya ruang bank sampah, armada kendaraan pengangkut, mesin pencacah, timbangan, dan lain sebagainya yang diterima dari Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Pekalongan tahun 2018.

Aneka Kerajinan

Selain itu, dari sampah yang telah dikumpulkan, pihaknya juga memanfaatkannya dengan menyulap menjadi beragam produk kerajinan bernilai estetis tinggi. Seperti keranjang, tas, tempat pensil, tempat tisu, dompet, hingga taplak meja. Seluruh produk tersebut dibuat secara telaten oleh para anggota Pemberayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Kedungjaran. Langkahnya dimulai dengan memilah sampah, khususnya sampah-sampah plastik, kemudian dilanjutkan dengan proses pencucian, pengeringan, hingga pembentukkan kerajinan.

"Awalnya kami belajar kerajinan ini dari Desa Jeruksari Kecamatan Tirto karena sudah terlebih dahulu membuat," ujar Nani, seorang pengrajin sekaligus anggota PKK Desa Kedungjaran.

Ibu-ibu PKK tengah belajar membuat aneka kerajinan dengan bahan baku dari sampah. (EKA ISDITYA)

Kini, selain produktif mengolah kerajinan sampah di Desa Kedungjaran, beberapa kali pihaknya juga sering dipanggil di sejumlah desa dan juga sekolah untuk memberikan pelatihan terkait proses pengolahan kerajinan sampah.

Produk-produk hasil olahan ibu-ibu PKK ini, dipasarkan melalui berbagai cara. Mulai dari penjualan online, melalui komunitas ibu-ibu, juga ditampilkan pada gelaran expo atau pameran.

Tags :
Kategori :

Terkait