DORO - Di tengah masa sulit selama berlakunya kebijakan tanggap darurat pandemi virus corona (Covid-19), Pemerintah Desa Kalimojosari, Kecamatan Doro, berupaya menggulirkan program jaring pengaman sosial (JPS) guna menjaga kondusivitas sosial ekonomi warganya. Program itu juga sebisa mungkin direalisasikan secara merata di setiap wilayah Rukun Tetangga (RT).
Selain menyiapkan program JPS dalam berbagai jenis bantuan, baik yang bersumber dari pusat, provinsi, kabupaten maupun Dana Desa (DD), Pemdes memaksimalkan program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) sebagaimana instruksi Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal. Program itu terutama untuk menjangkau masyarakat yang kehilangan pekerjaan atau penghasilannya menurun drastis selama masa pandemi ini, sehingga harapannya daya beli bisa meningkat.
Dijelaskan Kepala Desa Kalimojosari, Kecamatan Doro, Syahirul Alim bahwa pelaksanaan program padat karya tunai merupakan program pemerintah membuka lapangan kerja dan menjaga daya beli masyarakat pedesaan. Melalui program tersebut, kegiatan-kegiatan fisik produktif desa dilaksanakan dengan merekrut tenaga dari warga sendiri, terutama yang terdampak Covid-19.
"Penggunaan dana desa dalam situasi seperti saat ini dapat dimanfaatkan untuk dua hal, yaitu sebagai bantuan sosial bagi warga terdampak serta sebagai program padat karya tunai. Untuk Desa Kalimojosari sendiri, kami ada dua tahap padat karya," ungkap Sahirul kepada Radar, Kamis (11/6/2020).
Dia menyebut program padat karya tunai sangat membantu kehidupan ekonomi masyarakat desa dan juga bisa mendukung ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19. Program ini juga dianggap efektif, karena warga tidak hanya menerima bantuan sosial, melainkan melalui model kerja bakti berbayar. "Total Ada 36 RT di wilayah desa kami, semua ketua RT kita libatkan dalam kegiatan ini," ujarnya.
Dijelaskan Sahirul yang juga Ketua Paguyuban Kepala Desa di Kecamatan Doro, bahwa padat karya tunai desa ini sangat mendukung eknomi produktif desa yang bertujuan untuk menjaga pendapatan masyarakat desa dan mendukung aktifitas produksi pangan untuk ketahanan pangan juga menjaga kehidupan ekonomi masyarakat desa juga bisa dimanfaatkan untuk mendukung pencegahan dan penanganan Covid-19 di desa.
"Selain padat karya yang direalisasikan secara transparan, kami juga mendukung pencegahan dan penanganan Covid-19. Kami terus melaksanakan penyemprotan disinfektan, karantina warga dan sosialisaisi ke masyarakat akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat," pungkasnya. (jun)