TIRTO - Hampir satu bulan banjir landa empat desa di pesisir Kabupaten Pekalongan. Yakni Desa Jeruksari, Mulyorejo, Tegaldowo, dan Desa Karangjompo di Kecamatan Tirto. Surutnya banjir disambut gembira anak-anak di wilayah pesisir tersebut. Pasalnya, mereka bisa kembali sekolah tatap muka. Meskipun masih nyeker (tak memakai sepatu,red) ke sekolah. Karena lingkungan sekitar masih ada genangan air.
Sepekan terakhir, para pelajar dan tenaga pendidik dan kependidikan, bahkan orang tua wali murid semangat membersihkan lingkungan sekolahan yang kotor paska banjir. Sekolah tampak banyak sampah dan berlumpur. Agar anak-anak nyaman bersekolah, pihak sekolah dan warga pun ramai-ramai membersihkan lingkungan sekolah.
Sejumlah guru dan murid SD Negeri Tegaldowo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, tampak berjibaku untuk menyingkirkan material lumpur yang memenuhi ruang kelas, teras, dan halaman sekolah, Rabu (25/1/2023) pagi. Endapan lumpur di lantai tampak tebal lantaran sekolah ini terendam banjir satu bulan ini akibat rob. Banjir diperparah tingginya intensitas hujan, sehingga Sungai Meduri meluap.
Kepala Sekolah SD Negeri Tegaldowo, Suparni, mengatakan, kegiatan belajar mengajar tatap muka sudah dilangsungkan sejak Selasa (24/1/2023), dengan sistem bergantian. Untuk kelas rendah, yakni kelas 1 - 3 berangkat pagi. Mereka belajar dari pukul 7.15 WIB sampai 9.30 WIB. Untuk kelas tinggi proses belajar mengajar sampai pukul 12.25 WIB.
"Alhamdulillah sudah surut. Kami dibantu orang tua murid dan siswa-siswi bersihkan kotoran sisa banjir. Kami bergotong-royong agar bisa kembali menjalani aktivitas belajar mengajar," jelas dia.
Antusias pelajar SDN Tegaldowo tampak saat membersihkan lingkungan sekolah. Mereka sudah kangen belajar di sekolah secara normal paska banjir. Dengan semangat mereka membersihkan lumpur yang ada di lantai dan dinding sekolah, agar dapat mengikuti pembelajaran dengan nyaman kembali.
"Senang saja rame - rame bersihkan kelas, karena sudah hampir sebulan belum bisa belajar di sekolah langsung karena banjir, dan ini sudah surut tinggal bersihkan kotoran seperti lumpur dan sampah yang terbawa air banjir," kata salah satu siswa Kelas 5, Rizki.
Selain berterima kasih kepada warga belajar dan orang tua murid, pihak sekolah juga berharap pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan untuk mengupayakan peninggian ruang kelas, agar tidak terdampak banjir setiap tahunnya. Ia pun berpesan kepada para orang tua di kondisi apapun agar mendampingi anak-anaknya untuk terus semangat belajar. (had)