Penduduk Miskin Ekstrim di Kabupaten Batang Masih 1,55 Persen, Tersebar di 21 Desa

Rabu 01-02-2023,12:00 WIB
Reporter : Bayu aditiya
Editor : Bayu aditiya

*2024, Pemkab Fokus Tingkatkan Daya Saing

 

BATANG - Peningkatan daya saing daerah akan menjadi tema dan prioritas pembangunan Kabupaten Batang di tahun 2024. Karena itu, Pemkab Batang juga akan fokus menangani permasalahan ekstrem, yang sesuai data masih tersisa 1,55 persen dari total jumlah penduduk Batang.

 

Hal itu disampaikan Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki saat kegiatan konsultasi publik rancangan awal RKPD tahun 2024, di Aula Kantor Bupati Batang, Selasa (31/1/2023). Rencana pembangunan tahun 2024 sendiri telah masuk dalam dokumen Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026 sebagai ganti RPJMD yang telah habis pada periode 2017-2022.

 

Dijelaskan Lani, pembangunan tahun 2024 akan mengusung tema dan prioritas 

peningkatan daya saing melalui stabilisasi, kondusifitas wilayah dan ketahanan daerah. Ada tiga prioritas yang nantinya disusun melalui RKPD 2024, yakni meningkatkan kualitas SDM baik aparatur pemerintah maupun masyarakatnya. "SDM hanya harus berdaya saing, karena Batang sedang bertransformasi menjadi kota industri yang strategis dan seksi," kata Lani.

 

Prioritas kedua, yakni menciptakan nilai tambah pada sektor unggulan serta penguatan ekonomi daerah berbasis ekonomi kerakyatan. Kemudian, mewujudkan pembangunan berbasis green infrastrukur, dengan tujuan agar segala pembangunan di Batang dapat memperhatikan ekosistem di sekitarnya. Lalu juga meningkatkan kondusivitas wilayah Batang.

 

Karena itu, problem kemiskinan ekstrem pun akan menjadi fokus penanganan pembangunan di 2024. Sebab dari data yang ada, masih ada 21 desa yang masuk menyandang status kemiskinan ekstrem. "Namun kalau diprosentasekan dari total jumlah penduduk Batang, jumlah penduduk yang miskin ekstrem ini hanya 1,55 persen saja. Ini yang akan jadi fokus kita di 2024," jelas Lani.

 

Sementara itu, realisasi RPJMD 2017-2022 sendiri disebut Lani menunjukkan capaian indikator makro daerah yang baik, meski sempat melemah akibat pandemi Covid-19. 

 

Kategori :