"Tapi alhamdulillah, pertumbuhan ekonomi Batang di 2021 mencapai 4,88 persen, bahkan lebih tinggi dari provinsi dan nasional. Maka pertumbuhan ekonomi tahun 2022 yang masih menunggu rilis BPS, insya Allah berada di kisaran 4,9 sampai 5 persen," ujarnya.
Untuk angka kemiskinan, tahun 2021 sempat naik menjadi 9,68 persen dan dialami semua daerah akibat pandemi. Namun informasinya di tahun 2022 kembali turun menjadi 8,98 persen. "IPM Batang juga naik dari 68,92 di tahun 2021 menjadi 69,45 di tahun 2022, meski target kita sebetulnya 71,09," tukasnya.
Sementara indikator tingkat pengangguran terbuka (TPT) justru meningkat dari 6,59 di 2021 menjadi 6,64% di 2022. "Prediksi sebelumnya, kita mengasumsikan tahun 2022 KITB dan BIP ini sudah beroperasi, namun ternyata kan belum. Informasinya baru beroperasi di semester dua 2023 ini dan 2024," terang Lani. (fel/sef)