Kemudian dari sisi tengah, Ganjar berkoordinasi dengan sejumlah lembaga terkait. Di antarnya Bulog, Ganjar meminta data lengkap dan statistik ketersediaan beras.
"Nah stok inilah yang kami coba hitung dari sisi kecukupan. Dan stok itu tidak hanya stok yang statis berapa jumlah yang ada disana, tapi dinamikanya dikaitkan dengan masa panen yang akan terjadi dalam beberapa bulan ini, sekira akhir Februari sampai dengan Maret sudah akan panen raya," jelasnya.
Sedangkan di sisi hilir, lanjut Ganjar, operasi pasar terus dilakukan. Untuk itu BI, Bulog dan BPS berperan untuk memberikan data terkait sebaran ketersediaan komoditas di daerah.
"Ini yang mesti kita pantau betul sehingga antara kebutuhan masyarakat dan suplai yang diberikan itu ada, maka semua saya minta sekarang untuk ngecek ke lapangan agar kita bisa tahu," ucapnya.
Ganjar menegaskan, upaya pemantauan dengan turun langsung harus rutin dilakukan. Menurutnya hal itu efektif untuk mengetahui rantai distribusi dan di titik mana suplai tersebut mengalami kendala hingga memicu kenaikan harga.
Ganjar juga mendorong kepolisian menindak tegas oknum tidak bertanggungjawab, yang bermain di dalam situasi inflasi ini.
"Kami lakukan untuk mengendalikan inflasi dan memproyeksi dalam beberapa waktu ke depan. Ini hasil dari pengarahan Pak Mendagri agar daerah segera bisa melakukan dan besok Krimsus (Polda Jateng) akan merilis beberapa yang diindikasikan melakukan tindakan yang berpotensi melanggar hukum," tandasnya. (red)