KAJEN - Bupati Pekalongan Fadia Arafiq berharap santri Pondok Pesantren AL Fusha Kedungwuni untuk mengejar cita cita dan menjauhi Narkoba. Hal itu disampaikan Bupati saat kunjungan program Fadia Menyapa di SMA AL - Fusha, Kedungwuni, kemarin.
Dalam program digagas Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, hadir bersama rombongan diantaranya Asisten Pemerintahan dan Kesra serta kepala OPD. Rombongan disambut antusias oleh pengasuh Ponpes KH Dzilkon hersama keluarga besarnya.
Fadia menyapa adalah program Bupati Pekalongan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah Kabupaten Pekalongan tersebut untuk mensosialisasikan Pencegahan Pemberatasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Kemudian penanggulangan kekerasan di sekolah (bullying), pencegahan pernikahan dini, pencegahan terjadinya tawuran antar pelajar/tawuran antara kelompok.
Kepada para santri SMA Al - Fusha, Fadia meminta siswa agar menjauhi Narkoba karena akan merugikan diri sendiri, dan menghancurkan masa depan mereka. Kemudian siswa siswi untuk waspada terhadap oknum - oknum yang memanfaatkan anak-anak sekolah menjadi kurir narkoba, menyebarluaskan narkoba yang berakibat pada rusaknya masa depan.
"Kalian (Santri) harus bangga sekolah di AL Fusha, karena AL Fusha salah satu sekolah terbaik di Kabupaten Pekalongan, oleh karena itu kalian harus punya cita-cita yang tinggi, banggakan orang tua, Al-Fusha dan Kabupaten Pekalongan,"ungkapnya.
Ditambahkan Fadia, sekarang ini banyak bandar Narkoba yang mengincar anak-anak SMA, khusunya untuk dijadikan kurir Narkoba. Sekarang banyak anak-anak kita yang mencari tambahan penghasilan dengan menjadi kurir, niatnya tentu saja bukan untuk menjadi kurir narkoba tapi menjadi kurir barang.
"Mereka tidak tahu bahwa ternyata yang diantarkan adalah narkoba, jadi mohon lebih hati - hati, karena ini yang bahaya untuk anak-anakku semua, " jelasnya.
Untuk itu Bupati juga memberikan pesan khususnya kepada santri dan santriwati SMA AL Fusha agar tidak buru-buru menikah setelah lulus. Karena salah satu penyumbang tingginya angka kematian ibu dan anak adalah karena tingginya perkawinan dini, karena banyak yang masih muda pengin cepet cepet kawin.