*Pemkab Siagakan Sumberdaya
BATANG - Pemerintah Kabupaten Batang menyiapkan langkah strategis untuk mencegah kekurangan air bersih pada saat memasuki musim kemarau dengan memetakan sejumlah wilayah rawan kekeringan. Terlebih, setidaknya ada 9 desa di empat kecamatan di Kabupaten Batang yang rawan terdampak bencana kekeringan si musim kemarau.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang, Ulul Azmi mengatakan, kondisi cuaca saat ini memang sulit diprediksi namun pihaknya sudah menyiapkan langkah untuk mengatasi kondisi kekeringan pada musim kemarau ini.
"Langkah antisipasi bencana kekeringan ini sangat penting karena potensi dampaknya adalah wilayah terdampak akan mengalami kekurangan air bersih, lahan pertanian mengering, serta kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan rumah," ungkapnya, kemarin.
Adapun langkah antisipasi bencana yang harus dipersiapkan yakni memonitor wilayah rawan kekeringan dengan berkoordinasi pada pihak kecamatan untuk memetakan kelangkaan air bersih.
"Kami minta pak Camat harus bersiaga kalau ada informasi (kekurangan air bersih) bisa langsung melapor agar secepatnya mendapat penanganan," katanya.
Sejumlah wilayah rawan kekeringan di Kabupaten Batang, tersebar di 9 desa di 4 kecamatan. Sembilan desa itu, yakni Desa Wonomerto, Wonodadi, Pesalakan, dan Desa Tambahrejo, Kecamatan Bandar, kemudian Kemiri Barat dan Kemiri Timur, Jatisari (Kecamatan Subah), Desa Keteleng (Kecamatan Blado), serta Penundan (Kecamatan Banyuputih).
Ulul Azmi mengatakan pemkab sudah menyiapkan armada truk tangki dan berkoordinasi dengan Perusahaan Umum Daerah Air Minum Sendang Kamulyan untuk membantu pengadaan air bersih bagi wilayah yang mengalami kesulitan air bersih.
"Oleh karena itu, kami minta kepada seluruh pemangku kepentingan bersama-sama menemukan langkah strategis guna merespon dan mengatasi masalah kekeringan di daerah ini," pungkasnya. (fel)