KAJEN,RADARPEKALONGAN - Menjelang Hari Raya Idul Adha 2023, Bidang Peternakan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pekalongan, kian memperketat pengawasan hewan kurban. Agar hewan kurban yang nanti disembelih memenuhi syarat agama dan kesehatan hewan.
Petugas dari Bidang Peternakan DKPP Kabupaten Pekalongan langsung mendatangi pasar hewan dan penampungan-penampungan hewan kurban dan ke kandang peternak besar. Satu persatu hewan kurban, terutama sapi, yang dijual diperiksa oleh petugas. Pemeriksaan dilakukan dengan teliti, mulai dari mulai mulut, gigi, suhu badan, kulit hingga anus.
Baca juga:Pedagang Hewan Kurban Dadakan Bermunculan, Harga Hewan Kurban Mulai Naik
Petugas juga memeriksa kuku sapi karena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) masih melanda Indonesia. Petugas juga meminta keterangan pedagang, apakah sapi yang dijual sudah tervaksin atau belum.
Apa yang dilakukan petugas merupakan antisipasi hewan kurban yang tidak layak konsumsi menjelang Hari Raya Idul Adha 2023. Usai dinyatakan sehat oleh petugas, sapi kembudian diberi barcode di bagian telinganya.
Barcode juga penanda bahwa sapi kurban yang dijual sudah diberi vaksin penyakit mulut dan kuku. Petugas juga menghimbau agar calon pembeli hewan kurban tidak memakai sapi betina produktif.
Baca lagi:Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Hadiri Forum Smart City di Surabaya
Petugas Bidang Peternakan DKPP Kabupaten Pekalongan drh Gatot Prasojo, Selasa (19/6/2023), mengatakan, pemeriksaan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha dilakukan di pasar hewan, penampungan-penampungan hewan kurban, hingga ke kandang peternak besar.
"Kita cek di antaranya suhu badan, kesehatan fisiknya, ada cacat atau tidak, gigi, ada penyakit menular tidak. Tadi mayoritas sehat, paling ada bekas LSD atau bekas cacar sapi," kata dia, saat memeriksa kesehatan sapi di Pasar Hewan Kajen.
Ia menambahkan, sapi di pasar hewan Kabupaten Pekalongan sebagian besar dari Kendal. Ada pula dari peternak lokal di Kabupaten Pekalongan.
Selain di Pasar Hewan Kajen, petugas juga memeriksa kesehatan hewan kurban di sejumlah lokasi. Di antaranya adalah di Kecamatan Wiradesa, Kedungwuni, dan Kesesi. Dari hasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan sapi kurban yang sakit yang dijual oleh pedagang.
"Beli hewan kurban yang sehat, tidak cacat, dan jika bisa belilah sapi yang sudah divaksin," pesan drh Gatot.