PEKALONGAN- Dinas Perdagangan Koperasi (Dindagkop) UKM Kota Pekalongan menjadikan Pasar Podosugih Kota Pekalongan sebagai salah satu pasar IT percontohan. Dimana masyarakat bisa berbelanja di pasar Tradisional secara online. Hal ini diungkapkan ketua Paguyuban Pedagang Pasar Podosugih Kota Pekalongan, Hadiwanto, belum lama ini.
"Kini masyarakat Pekalongan saatnya mengetahui berbelanja di Pasar Podosugih tidak harus datang ke pasar langsung. Cukup melalui aplikasi Pasar ID," kata Wawan sapaan akrabnya.
Lebih lanjut dijelaskan, belanja jadi mudah dirumah saja. Dengan cukup melalui aplikasi Pasar ID yang bisa diakses melalui Handphone (HP).
"Belanja apapun bisa, sayuran, daging hingga sembako semua ada," lanjutnya.
Pasar ID sendiri saat ini mampu berjalan tak lepas dari dukungan Pemkot melalui Dindagkop UKM Kota Pekalongan, serta Bank BRI.
"Untuk jumlah pedagang di pasar Podosugih saat ini yang terdata ada 150 pedagang. Namun yang aktif berjualan sekitar 100an," terangnya.
Diakui Wawan, bahwa hingga saat ini penjualan melalui Pasar ID belum secara maksimal. Pihaknya berharap kedepan lebih intensif dipromosikan kembali.
"Berharap kedepan lebih digalakkan dan dipromosikan lagi kepada masyarakat Kota Pekalongan supaya mengerti bahwa di Pasar Podosugih ada Pasar ID," lanjutnya.
Hadiwanto pun berharap pemkot terus mengenalkan Pasar ID ke masyarakat. Sebab, dampak positifnya jumlah pembeli nantinya akan bertambah. Karena pembeli tak hanya yang datang langsung tapi juga para pembeli online tersebut.
Diketahui bahwa Pasar Podosugih sendiri merupakan pasar yang memiliki banyak kelebihan. Diantaranya sebagai pasar percontohan non bahan kimia dari pemerintah. Sehingga barang yang dijual di sana bebas bahan kimia.
Bahkan, Pasar Podosugih juga dianggap sebagai pasar yang paling representatif dan bersih. Selain itu pedagangnya juga mau beralih dengan pembayaran digital. Yakni penggunaan QRIS untuk pembayaran. (DF)