Salah satu contoh suasana harmonis dalam rumah tangga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah beliau memanggil istrinya dengan nama kesayangan dan memberi kabar gembira ke istri.
Aisyah Radhiyallahu anha bercerita sebagai berikut, pada suatu hari Rasulullah berkata kepadanya.
يَا عَائِشُ, هَذَا جِبْرِيْلُ يُقْرِئُكِ السَّلاَمَ
"Wahai ‘Aisy (panggilan kesayangan Aisyah Radhiyallahu anha), Malaikat Jibril tadi menyampaikan salam buatmu". [Muttafaqun alaihi].
3. Biasakan makan sepiring berdua
Ciptakan suasana mesra. Wujudkan rasa saling memiliki, senasib dan sepenanggungan. Sepiring berdua, segelas berdua, makan berjamaah serta beberapa hal lain yang dianjurkan oleh Rasulullah agar dilakukan bersama oleh sepasang suami-istri.Dengan demikian akan tercipta rasa saling memahami satu sama lain.
Jangan biarkan istri makan ala kadar di rumah, sementara suami jajan sepuasnya di luar. Wajar bila rasa saling curiga tumbuh sedikit demi sedikit. Bahkan tidak sedikit pasangan suami-istri cekcok gara-gara perkara sepele.
4. Sering mencium istri
Diriwayatkan oleh Aisyah Radhiallahu anha bahwa ia berkata:
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبَّلَ امْرَأَةً مِنْ نِسَائِهِ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ وَلَمْ يَتَوَضَّأْ
"Dari Aisyah bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mencium salah seorang istri beliau, kemudian beliau keluar untuk shalat, sedangkan beliau tidak berwudhu lagi". [HR Abu Dawud dan Tirmidzi]
Budaya mencium istri agaknya masih asing di tengah masyarakat timur. Bahkan masih banyak yang menggapnya tabu. Mereka mengklaimnya sebagai budaya barat. Namun anggapan itu terbantah dengan riwayat yang kita bawakan tadi. Tentu saja mencium istri yang kita maksud di sini bukanlah mencium istri di depan umum atau di hadapan orang banyak.
5. Ungkapkan rasa cinta kepada istri
Dalam berbagai kesempatan, Rasulullah selalu menjelaskan dengan gamblang tingginya kedudukan kaum wanita di sisi beliau. Mereka memiliki kedudukan yang agung dan derajat yang tinggi. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah menjawab pertanyaan Amr bin Al-‘Ash Radhiyallahu anhu seputar masalah ini, beliau jelaskan kepadanya bahwa mencintai istri bukanlah suatu hal yang tabu bagi seorang lelaki yang normal.
Amr bin Al-‘Ash Radhiyallahu anhu pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam:
أَىُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ ” عَائِشَةُ ”