Harus Segera Dioperasi, Ini Perjuangan Orang Tua Dylan Merawat Anaknya Sakit Jantung

Minggu 09-07-2023,07:24 WIB
Reporter : Novia Rochmawati
Editor : Novia Rochmawati

BATANG, RADARPEKALONGAN - Perjuangan Tarmuji dan Khulipah terus berlanjut untuk menjemput kesembuhan anak mereka, Dylan, Balita berusia 2 Tahun 10 Bulan itu pun divonis menderita Jantung Bocor atau Tetralogy of Fallot (TOF). 

Warga Dukuh Siwunut, Desa Siwunut, Kecamtan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Jawa Tengah ini pun sudah mengupayakan berbagai cara untuk menjemput kesembuhan anaknya. Bahkan sudah dilakukan berkali-kali pengobatan hingga ke RSUP dr Kariadi Semarang. 

"Adek Dylan sejak lahir tidak bisa nangis kalau nangis tidak keluar suaranya, dan sejak lahir nafas udah ngos-ngosan seperti orang capek tapi sampai usia satu tahun gak kelihatan ada sakit jntung mungkin karena saya tidak tau ciri penyakit jantung itu seperti apa," ujar Ibu Dylan, Khulipah. 

Penyakit Dylan sendiri baru diketahui orang tuanya saat Dylan berusia 1 tahun. Hal ini diketahui mereka saat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak. 

"Lalu adek dibawa ke radiologi dan hasil nya jantung bengkak dan peradangan paru paru, terus saya diberi rujukan untuk periksa di RSUP Kariadi Semarang, dan sudah hampir 2 tahun berobat," ujarnya.

Tak hanya sekadar sakit, kelainan jantung ini rupanya turut menghambat perkembangan Dylan. Hal ini terlihat saat usia 1 tahun, Dylan belum bisa duduk, hanya bisa berbaring.

Hal ini pun menjadikan mereka semakin intensif untuk berobat ke RSUP dr Kariadi Semarang. Lewat usaha mereka, Dylan sedikit demi sedikit menunjukkan progres pertumbuhan yang cukup bagus. Dylan mulai bisa duduk hingga berjalan.

"Alhamdulillah semenjak berobat ke RSUP Kariadi 3 bulan pertama anak saya sudah mulai bisa duduk dan jalan 5 buln berobat ank saya mulai bisa ngesot tapi duduk masih di bantu belum bisa bngun sendiri dan genap 1 tahun berobat pada usia 2 tahun Alhmdulillah mulai bisa jalan walaupun dibantu berdiri," ungkapnya.

Tak hanya itu, jika dilihat sekilas berat badan Dylan pun berbeda dengan bayi seusianya. Pasalnya di usia 2 tahun 10 bulan ini beratnya hanya 9,2 kilogram.

"Alhmdulillah adek sudah bisa bangun sendiri duduk sendiri berdiri sendiri seperti anak yang lain cuma BB nya masih susah naik, masih kelihatan kecil sekali badannya," imbuhnya.

Dengan kondisinya kini, Dylan pun harus menjalani operasi. Biaya yang dibutuhkan pun tidak meski sudah tercover BPJS. Pasalnya untuk masih ada banyak kebutuhan lainnya, seperti akomodasi dan sebagainya. Apalagi ayahnya hanya berprofesi sebagai penjual eskrim keliling di Bekasi dan Khulipah bekerja sampingan sebagai tukang jahit. 

Meski begitu Khulipah menyebut, untuk pengobatan Dylan sehari-hari ada beberapa pihak yang sudah menggalang donasi untuk anaknya. Pada 5 Juli lalu, Dylan menjalani dibantu akomodasi ambulan dari yayasan Lazismu Batang dan Lazizmu Pekalongan.

"Alhamdulillah kita masih punya pegangan dari uang donasi kemarin buat kebutuhan di sini, dan Alhamdulillah pendonor juga dapat relawan para mahasiswa dan satu relawan orang demak," ujarnya.

Ia pun berharap putra bungsunya bisa sembuh total dan bertumbuh menjadi anak yang sehat juga pintar.

"Semoga adek Dylan bisa sembuh total penyakitnya jadi anak yg sehat pintar shalih jadi kebanggan orang tua berbakti kepada orang tua dan supaya badan adek bisa seperti anak yang lain," harapnya. (nov)

Kategori :