RADARPEKALONGAN - M enghindari kesalahan dalam parenting adalah hal yang pokok dan mendasar sebagai orangtua. Apa saja kesalahan dalam parenting tersebut? Silakan simak artikel ini sampai akhir.
Diakui memang, p arenting adalah tugas yang kompleks dan menantang. Namun, jangan sampai pola asuh yang kita terapkan pada anak-anak kita justru berdampak negatif ke mereka.
Orangtua berusaha sebaik mungkin untuk memberikan anak-anak mereka fondasi yang sehat untuk masa depan mereka. Namun, terkadang, bahkan dengan niat yang baik, orangtua dapat melakukan kesalahan dalam pendekatan ke mereka.
BACA JUGA:Wapadai! Ini 6 Bahaya Trauma Masa Kecil yang Tidak Diobati, Bisa berdampak pada Perilaku Sehari-hari
Contoh Perilaku Salah dalam Parenting
Berikut ini beberapa contoh perilaku yang salah dalam parenting yang dapat berdampak negatif pada perkembangan anak-anak:
1. Pendekatan Otoriter yang Berlebihan: Orangtua yang menerapkan pendekatan otoriter yang berlebihan cenderung menggunakan kekuatan dan kendali yang berlebihan dalam mendidik anak-anak mereka.
Terlalu banyak menyalahkan anak ketika ada yang tidak sesuai, tanpa mendengarkan penjelasan dari sisi anak. Ini merupakan salah satu contoh pola asuh yang salah padaanak kita.
Mereka mungkin memaksakan aturan tanpa memberikan penjelasan atau ruang bagi anak untuk berbicara. Ini dapat menyebabkan anak-anak merasa terkekang dan tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
2. Kurangnya Komunikasi: Salah satu kesalahan umum dalam parenting adalah kurangnya komunikasi yang efektif antara orangtua dan anak. Ketika orangtua tidak mendengarkan atau tidak memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berbicara tentang perasaan dan pandangan mereka.
BACA JUGA:Inilah 9 Cara Meningkatkan Kesehatan Mental Anak yang Sering Dimarahi, Ayo Buktikan!
Akan ada jarak antara anak dengan orangtuanya, anak-anak mungkin merasa diabaikan dan sulit untuk berkomunikasi di masa depan.
3. Pengabaian Emosional: Pengabaian emosional terjadi ketika orangtua tidak memberikan perhatian dan dukungan emosional atau apresiasi yang cukup kepada anak-anak mereka.
Hal ini dapat menyebabkan anak-anak merasa tidak dicintai atau tidak berharga, yang dapat berdampak buruk pada perkembangan kesejahteraan mental mereka.