Kemudian, Allah SWT memerintah Yukhabad untuk memasukkan Musa pada sebuah peti dan menghanyutkannya di sungai.
BACA JUGA: Menilik 3 Kisah Nabi yang Jarang Diketahui: Memuji serta Memaafkan Kafir yang Memusuhi Islam
Perjalanan Hidup Nabi Musa
Saat dilarung ke sungai Nil, Asiyah, istri Firaun menemukan Musa kecil dalam peti.
Sebengis apa pun seorang raja Mesir, ia tetap mencintai dan menyayangi istrinya, dan ia pun mengizinkan Asiyah merawat Musa kecil.
Ketika hal itu terjadi, Asiyah mencari seorang wanita yang bisa menyusui Musa kecil. Mendengar kabar tersebut, Yukhabad segera mendatangi Asiyah dan menawarkan diri.
Selain bisa dekat dengan anaknya, kini Yukhabad tidak akan merasa khawatir bahwa anaknya akan dibunuh.
Saat beranak dewasa, Nabi Musa pergi meninggalkan kediaman Firaun karena ia telah membunuh salah satu dari orang suruhan Firaun saat ia mendamaikan kalangan Bani Israil.
Di perjalanannya yang tanpa arah itu, ia sempat membantu dua orang wanita yang berebut air untuk ternak mereka.
Diundangnya Nabi Musa oleh dua orang wanita itu ke rumah mereka, di situlah dia bertemu dengan Nabi Syuaib.
Ia menceritakan keresahannya ketika ia di Mesir dan Nabi Syuaib menawarkan slah satu anak perempuannya untuk dia nikahi
Maka, menetaplah Nabi Musa di Madyan selama 10 tahun.
Suat hari, Musa menguatkan niat untuk kembali ke Mesir. Ia serta kaumnya, Bani Israil, ingin membebaskan orang-orang mereka dari penindasan yang dilakukan oleh Firaun selama ini.