Di Bukit Thursina, ia mendapat wahyu pertamanya dan diangkat sebagai Rasul.
Saat itu Nabi Musa juga meminta kepada Allah SWT untuk serta mengangkat saudara sepupunya, Harun, sebagai Rasul karena Harun lebih lancar berbicara ketimbang dia.
Setibanya ia di Mesir, Musa berusaha untuk meluruskan kesesatan Firaun dengan memperlihatkan mukjizat yang diberikan Allah SWT kepadanya.
Firaun yang murka memerintahkan seluruh ahli sihirnya untuk melawan Musa. Namun tidak ada satu pun dari ahli sihir itu yang bisa mengalahkan Nabi Musa.
Banyak dari tukang sihir itu bahkan bertobat dan mengikuti ajaran Nabi Musa.
Murka yang membakar Firaun membuat Musa beserta pengikutnya berusaha kabur dari Mesir.
Namun Firaun memerintahkan pasukannya yang berjumlah satu juta orang untuk mengejar Bani Israil yang saat itu hanya berjumlah 600 ribuan orang saja.
Dan seperti yang kita tahu, dengan kebesaran Allah SWT saat itu Laut Merah pun terbelah dan memberikan jalan bagi umat Nabi Musa menjauh dari pasukan Mesir.
Meninggalkan Firaun beserta pasukannya di tengah laut dan tersapu ombak besar hingga tidak tersisa satu orang pun.
Wafatnya Nabi Musa dikisahkan dengan singkat bahwa pada saat itu terjadi pemukulan terhadapnya hingga mengakibatkan salah satu dari matanya pecah.
Saat Malaikat Izrail menemuinya, beliau meminta untuk diwafatkan saja. Dia ingin segera bertemu dengan Allah SWT.
Beliau hidup selama 120 tahun dan wafat di Gunung Nebu, Jordania dekat Baitul Maqdis yang hanya berjarak satu lemparan batu.
BACA JUGA: Teman Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah: Kisah Abu Bakar Ash Shiddiq yang Menginspirasi
Hikmah dari Kisah Singkat Nabi Musa