Tapi karena kecintaan mereka terhapat patung emas itu, mereka pun minum dari ait laut tempat patung itu dibuang, hingga pada akhirnya orang-orang itu terkenal penyakit kuning dan bisul.
Nabi Musa mengingatkan kaumnya kembali untuk menaati perintah Allah yang telah tertuliskan dalam Kitab Taurat. Allah SWT bahkan memperlihatkan kembali kebesaran-Nya dengan mengangkat gunung Thur di atas kepala mereka, sehingga mereka kembali menerima ajaran Taurat dengan enggan.
BACA JUGA: Hampir Terkabul, Begini Kisah Nabi Musa Ingin Melihat Allah SWT saat di Gunung Sinai
Minta Ditunjukkan Wujud Allah SWT
Kisah sejarah Bani Israil tidak berhenti sampai di situ. Kaum yang sudah mulai berbelok dari jalan Allah SWT ini sekarang meminta untuk melihat wujud Allah SWT yang mana dengan firman-Nya Allah SWT mengutuk mereka:
“Dan (ingatlah) ketika kamu berkata, "Wahai Musa! Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan jelas," maka halilintar menyambarmu, sedang kamu menyaksikan.” (Q.S Al Baqarah ayat 55).Allah SWT kembali menunjukkan kekuasaan-Nya kepada yang hidup dan yang mati dengan mendengar doa Musa untuk membangkitkan kembali orang-orang yang mati tersambar petir.
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; Maka Allah berfirman kepada mereka: "Matilah kamu", kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.”BACA JUGA: Buah Khuldi Seperti Apa? Begini Penjelasan Kisah Adam dari Dua Sudut Pandang, Al-Quran dan Alkitab
Enggan Diajak Berjihad
Selama kepemimpinan Nabi Musa atas kaum ini, beliau pernah mengajak untuk berjihad ke Bait al-Muqaddas yang mana di dalamnya terapat pemimpin yang otoriter.
Namun kaum itu menolak, keran takut. Meskipun ada dua orang dari kaum itu menyarankan agar tetap berada di jalan Allah SWT, namun mayoritas dari mereka tetap enggan.
Dalam Al-Quran surah Al Maidah ayat 24 tertulis bahwa: "Wahai Musa! Sampai kapan pun kami tidak akan memasukinya selama mereka masih ada di dalamnya, karena itu pergilah engkau bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua. Biarlah kami tetap (menanti) di sini saja."
Disebutkan bahwa kaum ini merasa lemah dan takut untuk menghadapi pemimpi itu.
BACA JUGA: Kisah Teladan Sahabat Nabi: Zubair bin Awwam, Panglima Perang sekaligus Pengawal Pribadi Rasulullah
Cinta Allah SWT kepada Bani Israil
Terlepas dari kekufuran mereka terhadap Nabi Musa dan ajarannya, Allah SWT tetap mengasihi orang-orang ini:
“Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, "Pukullah batu itu dengan tongkatmu!" Maka memancarlah daripadanya dua belas mata air. Setiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah dari rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu melakukan kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan.” (QS Al Baqarah ayat 60).Allah SWT menetapkan Bani Israil untuk bermukim di padang Tiih selama 40 tahun. Namun selama masa itu, tidak sedikit pun orang-orang itu merasa kekurangan.