RADARPEKALONGAN – Dalam Kitab Suci Al-Quran, kisah Nabi Musa dan Firaun disebutkan di banyak surah.
Kisah panjang ini bermula di awal kelahiran Nabi Musa hingga wafatnya di Baitul Muqadash.
Nabi Musa sendiri adalah salah satu Nabi dan Rasul utusan Allah SWT yang secara spesifik diperintahkan untuk membawa Firaun ke jalan yang benar, dan membimbing Bani Israil agar tidak berpaling dari jalan Allah SWT.
Beliau lahir dari keturunan Nabi Ibrahim, dengan nama aslinya Musa bin Imran bin Yashur bin Mahits bin Lawiy bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim.
Nabi Musa lahir pada abad ke-13 Sebelum Masehi. Kelahirannya bertepatan dengan kekuasaan raja Ramses II dan Merneptah, anak dari Ramses II.
BACA JUGA: Kisah Nabi Khidir: Riwayat Perjalanannya bersama Nabi Musa dan Mukjizat dari Allah SWT
Kisah Nabi Musa dan Firaun berawal saat Firaun bermimpi dirinya melihat kobaran api yang menghanguskan seluruh Mesir hingga tak bersisa.
Atas tafsir dari ahli sihirnya, Firaun kemudian memerintahkan pasukannya untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir dari kaum Bani Israil, takut-takut bayu itu kemudian menggulingkan kekuasaannya atas Mesir.
Beberapa waktu kemudian, istri Firaun yang tengah berada d sungai bersama dayang-dayangnya menemukan sebuah peti yang berisi seorang bayi laki-laki.
Bayi inilah yang kelak tumbuh dewasa menjadi Nabi Musa. Bayi yang dilarung di sungai Nil karena Yukhabad, sang ibu, takut para pasukan Mesir menemukan bayinya dan membunuhnya.
BACA JUGA: Sejarah Nabi Musa, Kisah Perjalanan Hidupnya serta 10 Perintah Allah yang Wajib Dilaksanakan
Istri Firaun, Asiyah, yang berbahagia menemukan bayi itu pun merawatnya sebagaimana anak-anak raja yang lain.
Musa kecil berpakaian seperti Firaun, makan makanan seperti Firaun, mengendarai kendaraan seperti Firaun, dan disebut sebagai Musa bin Firaun.
Suatu hari di masa menuju kedewasaan, Musa bertemu dengan seorang Qubti (orang Bangsa Mesir) yang berkelahi dengan rakyat jelata dari Bani Israil. Karena ketimpangan yang terjadi, Musa pun membela orang Israil yang lemah.