Tak hanya dari hasad, iri dan dengki, penyakit ain bisa disebabkan dari pandangan kagum. Ini bisa dilihat dalam hadits dari Abu Umamah bin Sahl, ia berkata: "Suatu saat ayahku, Sahl bin Hunaif, mandi di Al Kharrar. Ia membuka jubah yang ia pakai, dan Amir bin Rabi'ah ketika itu melihatnya. Dan Sahl adalah seorang yang putih kulitnya serta indah.
Maka Amir bin Rabi'ah pun berkata: "Aku tidak pernah melihat kulit indah seperti yang kulihat pada hari ini, bahkan mengalahkan kulit wanita gadis". Maka Sahl pun sakit seketika di tempat itu dan sakitnya semakin bertambah parah.
Hal ini pun dikabarkan kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam, "Sahl sedang sakit dan ia tidak bisa berangkat bersamamu, wahai Rasulullah". Maka Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam pun menjenguk Sahl, lalu Sahl bercerita kepada Rasulullah tentang apa yang dilakukan Amir bin Rabi'ah.
Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Mengapa seseorang menyakiti saudaranya? Mengapa engkau tidak mendoakan keberkahan? Sesungguhnya penyakit ain itu benar adanya, maka berwudhulah untuknya!".
Amir bin Rabi'ah lalu berwudhu untuk disiramkan air bekas wudhunya ke Sahl. Maka Sahl pun sembuh dan berangkat bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam” (HR. Malik).
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, orang yang memandang dengan pandangan kagum khawatir bisa menyebabkan ain pada benda yang ia lihat, maka cegahlah keburukan tersebut dengan mengucapkan 'Allahumma baarik alaih'.
Baca juga:Berikut, 3 Dzikir Pagi Pembuka Rezeki Mudah Kamu Hafal, Bisa Diamalkan Setiap Hari
Cara Mencegah Ain
Untuk mencegah ain ketika melihat suatu hal yang menakjubkan pada orang lain, sebagian ulama mengatakan untuk mengucapkan, ما شاء الله لا قوة إلا بالله. Namun, pendapat ini dinilai tidak memiliki dasar yang kuat.
Dari sisi orang yang memandang, banyak hadits yang menunjukkan bahwa untuk mencegah ain adalah dengan tabriik (mendoakan keberkahan), misalnya mengucapkan, 'baarakallahu fiik' yang artinya semoga Allah memberkahimu, atau 'baarakallahu laka', artinya semoga Allah memberkahimu.
Dalilnya dalam hadist riwayat An Nasai, Nabi Shallallahu alaihi Wasallam bersabda, "Jika salah seorang dari kalian melihat pada diri saudaranya suatu hal yang menakjubkan maka doakanlah keberkahan baginya, karena ain itu benar adanya".
Yang paling penting agar tidak menimbulkan penyakit ain pada diri orang lain adalah menghilangkan rasa hasad kepada orang lain. Karena hasad itu tercela.
Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah kalian saling membenci, saling memutus hubungan, saling menjauh, saling hasad. Jadilah kalian sebagai hamba Allah yang bersaudara" (HR. Bukhari, Muslim).
Hasad kepada nikmat yang didapatkan orang lain, berarti tidak ridha kepada keputusan Allah dan pembagian rezeki oleh Allah. Allah Ta’ala berfirman dalam Al Quran surat An Nisa ayat 32:
"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu".