RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Empat hal berikut ini bisa menjadi penghambat rezeki menurut Islam. Yakni, tidur pagi, sedikit shalat, bermalas-malasan, dan memiliki sifat khianat atau tidak amanah.
Setiap orang pasti ingin rezekinya lancar. Berbagai upaya akan ditempuh untuk mencari rezeki. Namun acapkali meski usaha telah maksimal, namun rezeki masih tetap seret.
Jika rezeki masih seret, coba instropeksi diri. Apakah ada hal-hal yang kita lakukan sehingga menghambat rezeki. Jika ada segera evaluasi diri dan perbaiki diri, agar rezeki bisa lancar.
Ibnul Qayyim dalam kitabnya Zaadul Ma’ad menyebutkan, ada empat hal penghambat rezeki, yakni tidur pagi, sedikit shalat, bermalas-malasan, dan sifat khianat.
Baca lagi:Jangan Tidur di Pagi Hari, Rezeki Bisa Seret
Berikut penjabaran dari empat penghambat rezeki menurut Islam di atas seperti dilansir rumaysho:
1. Tidur pagi
Banyak orang yang memutuskan untuk tidur pada pagi hari atau usai shalat Subuh. Banyak faktornya, bisa jadi masih mengantuk lantaran malam harinya begadang atau memang malas untuk beraktivitas di pagi hari. Padahal, waktu pagi adalah waktu penuh berkah. Oleh karena itu, tidur di pagi hari bisa menghambat rezeki.
Dalilnya bisa dilihat di hadist dari sahabat Shakhr Al-Ghamidiy radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya."
Apabila Nabi shallallahu mengirim peleton pasukan, beliau shallallahu alaihi wa sallam mengirimnya pada pagi hari. Sahabat Shakhr sendiri adalah seorang pedagang. Dia biasa membawa barang dagangannya ketika pagi hari. Karena hal itu dia menjadi kaya dan banyak harta. Abu Daud mengatakan bahwa dia adalah Shokhr bin Wada'ah. (HR Abu Daud)
2. Malas atau sedikit shalat
Sedikit atau malas mengerjakan shalat menandakan kurangnya ketakwaan seorang hamba. Padahal takwa itulah pembuka pintu rezeki.
Allah berfirman dalam surat Ath Thalaq ayat 2-3, "Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi segala sesuatu."