RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID – Ternyata J.K. Rowling harus melewati berbagai jatuh-bangun yang sempat dibagikannya melalui pidato wisuda Harvard University, dan kemudian dikisahkan kembali di dalam buku Very Good Lives.
Di depan wisudawan Harvard tahun 2008, J.K. Rowling sang penulis serial ternama Harry Potter menyampaikan ide-ide kegagalan dan bagaimana sebenernya kegagalan adalah hal yang sangat penting untuk dialami manusia. Bukan agar mereka meyerah, tetapi sebagai proses untuk benar-benar berhasil dalam hidup.
J.K. Rowling dalam pidato singkat ini juga mengungkapkan rencana awal yang dia bangun dalam hidupnya, kegagalan yang dia alami untuk mencapai hal itu, hingga kekuatan imajinasinya yang berakhir menyelamatkannya.
Bagi J.K. Rowling, kegagalan membuat seseorang belajar tentang siapa dirinya yang sebenarnya.
Penasaran dengan kelengkapan isi dari buku Very Good Lives karya Tere Liye ini? Simak sampai akhir, ya, karena artikel ini akan merangkumkan buku tersebut khusus untukmu!
BACA JUGA Ini 5 Rekomendasi Novel Romantis Terbaik Karya Novelis Ternama Indonesia
Sinopsis Buku Very Good Lives Tere Liye
Buku Very Good Lives merupakan bentuk tertulis dari pidato J.K. Rowling di wisuda Harvard University tahun 2008 yang dituliskan dalam 80 halaman.
Dalam buku ini, diceritakan bagaimana kesuksesan yang digapai penulis saat ini bukanlah sebuah pemberian atau sesuatu yang didapat dengan mudah.
J.K. Rowling membagikan bagaimana dia harus menghadapi kegagalan dalam mencapai rencana yang sudah dia ciptakan sebelumnya, serta bagaimana dia bisa bangkit dan meneruskan mimpinya.
Very Good Lives mengingatkan pembacanya bahwa memang, manusia memiliki kecenderungan untuk takut akan berbagai kegagalan dalam hidup. Itu sebabnya mereka menjadi takut mencoba dan berakhir menebak-nebak apa jadinya jika mereka sedikit lebih berani.
Kadang, manusia juga menahan diri dari harapan, sehingga saat mengalami kegagalan, maka rasa sakit dan hasilnya bisa ditolerir. Itu akan membuatnya lebih mudah ditangani.
Ketakutan adalah musuh terbesar manusia, yang membuat mereka menahan diri untuk melakukan sesuatu karena tidak ingin menghadapi suatu hal buruk yang bahkan belum tentu akan terjadi.
Dalam pidatonya, J.K. Rowling terampil dalam penceritaan, di mana dia menyampaikannya dengan selipan humor. Begitupun dengan yang dia tulis di buku.
Ia membuka pidatonya edngan menyampaikan bagaimana konsep-konsep Harry Potter bisa muncul. Meski mungkin sebagian orang sudah mengetahuinya karena dia sudah menyampaikannya di berbagai wawancara atau bahkan di buku ensiklopedia Harry Potter.