Latihan interval dengan jenis kardio ini membutuhkan durasi yang cukup lama jika dibandingkan dengan semuanya. Namun kalori yang terbakar juga akan lebih banyak lho.
Adapun untuk melakukan latihan interval kardio ini, kamu bisa melakukan lompat tali. Nah ada aturan untuk melakukannya nih.
Kamu bisa melompat dengan dua kaki agak cepat selama 5 menit, lalu istirahat sebentar selama 2 menit dengan cara tetap melompat. Tapi kamu juga bisa menurunkan kecepatannya. Ulangi gerakan ini sebanyak 5-8 kali
2. Metode tabata
Metode tabata adalah salah satu jenis latihan interval yang cukup populer. Gerakan pada latihan interval intensitas tinggi ini memadukan beberapa gerakan yang dilakukan dalam waktu singkat.
BACA JUGA:Berenang: Salah Satu Olahraga Menguruskan Badan yang Bisa Bikin Tinggi, Benar Ga Nih?
BACA JUGA:Mengenal Pilates sebagai Olahraga untuk Diet Wanita yang Ampuh Mengecilkan dan Mengencangkan Perut
Contoh gerakan pada metode tababata adalah squat jump yang diawali dengan posisi berdiri tegap, kemudian jongkok dan langsung melompat.
Gerakan ini dilakukan selama 20 detik, kemudian istirahat selama 10 detik. Lakukan secara berulang sebanyak 8 kali
3. Full body
Latihan interval full body ini bisa dilakukan oleh pemula maupun orang yang sudah terbiasa berolahraga. Oleh karena itu, latihan full body cocok untuk siapa saja.
Dikenal dengan full body workout karena menggunakan gabungan dari beberapa gerakan yang dilakukan oleh semua bagian tubuh secara bergantian dengan hitungan yang sama.
BACA JUGA:Ternyata Ini Kuncinya! 6 Tips agar Konsisten saat Menjalani Diet ala Dewi Hughes
Latihan yang satu ini bahkan dianggap lebih efektif untuk mengencangkan otot dan menurunkan berat badan jika dibandingkan dengan olahraga kardio yang panjang.
Untuk contoh gerakan pada olahraga yang satu ini kamu bisa melakukan gerakan squat burpee, mountain climber secara bergantian. Untuk masing-masing gerakan dilakukan dalam 2 menit dengan jeda istirahat selama 30 detik.