Bupati Fadia Arafiq Dampingi Presiden Jokowi Berikan Bantuan Pangan dan Stimulan Bagi Petani Terdampak Banjir

Kamis 14-12-2023,21:34 WIB
Reporter : Rifki

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Bupati Pekalongan Fadia Arafiq berkesempatan mendampingi Presiden Jokowi menyerahkan secara simbolis bantuan di 2 lokasi berbeda di wilayah kabupaten Pekalongan, yaitu bantuan pangan di Gudang BULOG Kabupaten Pekalongan yang berada di Desa Bondansari Kecamatan Siwalan serta menyerahkan bantuan stimulan bagi petani yang mengalami gagal panen karena bencana alam banjir yang diserahkan oleh Presiden di Kantor Kecamatan Bojong.

Pemberian bantuan bagi petani terdampak banjir tersebut menutup rangkaian kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Kabupaten Pekalongan pada 13 Desember 2023 lalu. Didampingi Mentan, Menko PMK, Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) serta Pj. Gubernur Jateng dan Bupati Pekalongan.

Jokowi menyerahkan secara simbolis bantuan stimulan kepada 10 petani terdampak banjir dengan nominal sebesar 8 Juta Rupiah per Hektar.  

Dalam sambutannya di depan 750 petani terdampak dari 8 kabupaten / kota di Jateng, yaitu Kabupaten Pekalongan,Grobogan, Kendal, Kudus, Brebes, Pati, Jepara dan Demak, Presiden mengungkapkan rasa senangnya karena bantuan bagi petani sudah dapat diterima, dan berharap petani semangat dan segera melakukan penanaman padi Kembali. 

“Biaya produksinya sebagian sudah diganti oleh pemerintah, agar bapak ibu semua semangat menanam dan segera menanam mumpung ada air, dan mumpung harga gabah tinggi,” ujar Jokowi.

Sementara itu Kepala BNPB, Suharyanto, dalam laporannya mengungkapkan bahwa Pada Tahun 2023 terdapat 136 kabupaten/kota dari 20 provinsi yang terdampak gagal panen akibat bencana banjir, dengan total lahan terdampak seluas 48.702 Hektar, dan petani yang terdampak sejumlah 57.053 orang serta kerugian ekonomi sebesar Rp. 412.449.544.680. Sedangkan untuk Provinsi Jawa Tengah jumlah lahan yang terdampak seluas 16.321 Hektar, dengan jumlah petani terdampak sebanyak 6.431 orang.

Diungkapkan Suharyanto bahwa bantuan yang diberikan merupakan biaya produksi yang diperlukan agar para petani terdampak bisa menanam kembali di musim tanam Tahun 2024.

“Bantuan ini tentu sangat berarti bagi para petani, dengan bantuan ini diharapkan dapat mengganti kerugian biaya produksi yang telah dikeluarkan sehingga mereka Kembali bersemangat untuk menanam padi di Tahun 2024,” ujar Suharyanto.

Ditegaskan suharyanto bahwa bantuan akan diberikan secara utuh melalui bank tanpa dikenakan biaya atau potongan apapun dan dilaksanakan sesederhana mungkin tanpa birokrasi yang berbelit namun tetap mengedepankan aspek akuntabilitas dengan melibatkan pengawasan dan pendampingan dari inspektorat daerah dan BPKP.

Kategori :