892 Orang Terdeteksi HIV/Aids di Kota Santri, Ini Penekanan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq

892 Orang Terdeteksi HIV/Aids di Kota Santri, Ini Penekanan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq hadiri sosialisasi bahaya HIV/Aids serta cara pencegahannya di Aula Lantai I Gedung PCNU Kabupaten Pekalongan, Kamis, 12 September 2024.-Hadi Waluyo-

KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Kasus HIV/Aids jadi persoalan serius di Kota Santri, Kabupaten Pekalongan.

Dari data di Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, pada tahun 2024 ini tercatat ada temuan 892 kasus HIV/Aids di Kabupaten Pekalongan.

Jumlah tersebut meliputi 490 laki-laki dan 402 perempuan. Mereka yang positif HIV/Aids ini mulai dari anak-anak usia 0-14 tahun, remaja, dewasa, lansia, ibu hamil, pekerja seks wanita, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq meminta kasus HIV/Aids di Kabupaten Pekalongan jangan dianggap remeh. Penyebaran HIV/Aids di Kota Santri harus dicegah dengan baik. 

Penekanan itu disampaikan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat menghadiri sosialisasi bahaya HIV/Aids serta cara pencegahannya di Aula Lantai I Gedung PCNU Kabupaten Pekalongan, Kamis, 12 September 2024. 

Baca juga:Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Temukan 86 Kasus HIV/Aids di Tahun 2023

Fadia mengatakan, HIV/Aids merupakan masalah serius yang harus dihadapi bersama. HIV/Aids, ujar Bupati, tidak bisa dianggap remeh. 

"Saya sebagai ibunya warga Kabupaten Pekalongan merasa perlu memberikan sosialisasi ini, agar masyarakat memahami bahaya HIV/Aids, bagaimana cara penularannya, dan juga pencegahannya," kata Bupati Fadia.

Ia menyebutkan, berdasarkan data terbaru kasus HIV/Aids di Kabupaten Pekalongan tahun 2024, tercatat ada sebanyak 892 orang yang terdeteksi mengidap HIV/Aids.

Jumlah tersebut meliputi 490 laki-laki dan 402 perempuan. Mulai dari anak-anak usia 0-14 tahun, remaja, dewasa, lansia, ibu hamil, pekerja seks wanita, dan lain sebagainya.

Bupati Fadia menekankan bahwa data tersebut hanya mencakup kasus yang terdeteksi. Ia memperingatkan, kasus yang tidak terlaporkan mungkin lebih banyak.

“Yang tidak ketahuan pasti ada lagi,” kata dia, 

Dengan adanya sosialisasi ini, Bupati berharap dapat menambah pengetahuan serta kesadaran masyarakat, terutama di kalangan anak-anak dan remaja, yang kerap terpapar pergaulan bebas. 

"Mudah-mudahan dengan acara seperti ini, akhlak anak-anak kita semakin baik, dan kita bisa bersama-sama menekan angka penyebaran HIV/Aids di Kabupaten Pekalongan," harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: