RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Setan merupakan musuh manusia. Untuk itu, kita harus memiliki senjata untuk melawan setan. Berikut kiat-kiat agar tidak diganggu setan.
Firman Allah Ta'ala dalam surat Fathir ayat 6 menegaskan jika setan itu musuh manusia. "Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuhmu, karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala."
Setan ingin menyesatkan setiap manusia. Kecuali orang yang memiliki tauhid yang benar.
Allah Ta’ala berfirman dalam surat Shaad: 77-83, "Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk, sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan.”
Iblis berkata: “Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan."
Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat)."
Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka." (QS. Shaad: 77-83).
Baca juga:4 Pintu Setan dalam Menggoda Manusia, Salah Satunya Banyak Makan
Berikut kiat agar tidak diganggu setan yang dilansir dari berbagai sumber:
1. Beriman kepada Allah dan tawakal
Allah Ta’ala berfirman dalam QS. An-Nahl: 99-100, "Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya. Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.”
2. Berdzikir, berwudhu, dan shalat saat bangun tidur
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Setan membuat tiga ikatan di tengkuk (leher bagian belakang) salah seorang dari kalian ketika tidur. Di setiap ikatan, setan akan mengatakan, ‘Malam masih panjang, tidurlah!’ Jika ia bangun lalu berdzikir kepada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian jika ia berwudhu, lepaslah lagi satu ikatan. Kemudian jika ia mengerjakan shalat, lepaslah ikatan terakhir. Di pagi hari ia akan bersemangat dan bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, ia tidak ceria dan menjadi malas.” (HR. Bukhari, Muslim)
3. Istintsar ketika bangun tidur