Di usia 0-6 tahun, perkembangan otak kanan anak laki-laki lebih cepat dari otak kirinya. Itulah mengapa di usia ini anak laki-laki sangat aktif bermain.
Daya imajinasinya juga tinggi, saat habis nonton film Batman ia akan menjadi batman. Saat menonton spiderman, ia pun akan berubah jadi spiderman.
Namun jangan khawatir, karena bermain juga cara anak laki-laki belajar. Orang tua tinggal menyesuaikan dan meningkatkan kreatifitas dalam mengajari anak sesuatu.
Semisal yang dicontohkan dr Aisah Dahlan,
"Untuk membantu anak laki-laki belajar, jika hanya ada tulisan saja, misalkan ia ditunjukan tulisan "BOLA", maka anak laki-laki bisa frustasi."
"Maka, perlu kita bawakan bendanya, lalu kita tempelkan di tulisannya," sambung dr Aisah Dahlan.
BACA JUGA:Ingin Sukses Menjadi Orang Tua? Ini Beberapa Tips Parenting dr Aisah Dahlan untuk Mewujudkannya
BACA JUGA:Tips Parenting Cara Melatih Anak Jadi Mandiri dan Berani ala dr Aisah Dahlan
Begitu juga yang dipraktekan dr Aisah Dahlan saat mengajarkan anak laki-lakinya. Hampir semua hal disandingan baik benda dan juga tulisannya, agar anak lebih mudah dan belajar dengan menyenangkan.
2. Cara Mengajarkan Anak Perempuan
Sedangkan pada anak perempuan, saat hanya ditunjukan tulisan "BOLA" misalnya, dia bisa langsung mengerti. Karena otak kirinya sudah aktif bekerja.
Kemudian, contoh lagi yang disampaikan dr Aisah Dahlan. Saat orang tua memberitahu, "Nak, kalau ada yang jatuh, angkat ya!"
Anak perempuan bisa mengerti dan memahami instruksinya dengan menggunakan otak kiri dan menganalisa, kalau ada yang ajatuh diangkat.
Berbeda saat memberitahu anak laki-laki hal yang sama, bukannya diambil, saat ada yang jatuh justru bisa saja malah ditendang. Karena memang sudah fitrahnya, dari usia 0-6 tahun anak laki-laki dominan menggunakan otak kanan.
Jadi para orang tua jangan buru-buru memarahai anak saat ada yang tidak sesuai. Sepeti, "Ya Allah semua barang kok ya ditendang-tendang, Nak!"
BACA JUGA:Mengenal Watak Anak sejak Lahir, Berikut Penjelasan dr Aisah Dahlan yang Perlu Orang Tua Ketahui