Waktu penggantiannya pun jadi lebih cepat, sesuai dengan sisa ketebalan tapak ban yang dipilih. Dan tentu saja tak ada garansi kerusakan dari si penjual jika membeli ban bekas.
Yang perlu diperhatikan bahwa ban yang telah melebihi batas usianya, kualitas karet ban sudah getas. Kemampuan cengkramannya pun juga jauh menurun dan rentan terjadi pecah ban jika dipacu dengan kecepatan tinggi.
Tergiur Harga Murah? Simak Bahaya Membeli Ban Bekas Mobil Tak Layak Pakai yang Tenyata Bisa Mengancam Nyawa.
Berikut ini bahaya membeli ban bekas mobil tak layak pakai yang ternyata bisa mengancam nyawa, antara lain:
1. Ban Vulkanisir Belum Terstandarisasi
Salah satu opsi yang bisa dipilih ketika membeli ban bekas adalah ban vulkanisir. Ban ini sering juga disebut dengan ban rekondisi karena pengembalian kondisi dari ban bekas yang ditambah daging atau lapisan karet baru di bagian tapaknya.
Ban ini ternyata masih sering dipakai oleh kendaraan komersial termasuk mobil penumpang, truk dan bus. Karena harganya yang lebih murah menjadi daya tarik bagi konsumen untuk membeli ban ini.
BACA JUGA:Mirip Minibus! Inilah Daftar Harga Mobil Travel Toyota Hiace Bekas serta Spesifikasinya yang Terbaru
Sayangnya, ban vulkanisir belum terstandarisasi. Untuk mobil penumpang, ban vulkanisir ini dinilai cukup rentan jika dipakai.
Karena, ban ini kurang kuat jika dipacu dengan kecepatan tinggi yang mana lapisan karet tambahannya ini sangat riskan untuk lepas akibat panas yang ditimbulkan. Maka dari itu, penggunaan ban vulkanisir sebaiknya dihindari jika tujuannya untuk mobil pribadi.
Beda kasus dengan kendaraan umum atau angkutan barang yang menggunakan ban vulkanisir. Kecepatan pada dua jenis kendaraan tersebut relatif terbatas, dan tidak secepat mobil pribadi.
Sehingga perekat di ban vulkanisir masih dapat mentoleransi panas yang muncul dari kecepatan kendaraan niaga ketika melaju.