Aksi Peduli Palestina SDIT Permata Hati Batang Hadirkan Syeikh Bilal, Hafidz Gaza yang Sudah Mukim di Indonesi

Senin 26-02-2024,05:35 WIB
Reporter : Akhmad Saefudin
Editor : Akhmad Saefudin

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Aksi peduli Palestina SDIT Permata Hati Batang kembali digelar guna penggalangan dana. Namun kali terasa istimewa bagi para siswa, karena SDIT berhasil menghadirkan Syeikh Bilal, sosok hafidz Qur'an asal Gaza yang sudah 5 tahunan ini mukim di Indonesia.

Aksi peduli Palestina SDIT Permata Hati Batang ini digelar di lingkungan sekolah pada Jumat, 23 Februari 2024 kemarin. Kegiatan ini sebetulnya diinisiasi langsung oleh Excellent Zakat bersama Human Initiative sebagai pengingat bagi para peserta didik terhadap tragedi yang dialami rakyat Palestina akibat penjajahan Israel.

"Ya, sebagai seorang muslim, anak-anak kita harus tumbuh dengan hati yang peduli dengan nasib muslim di berbagai belahan bumi lainnya, terutama yang sedang terjajah seperti Palestina.  

Dan ini sejalan dengan sikap para pendiri bangsa ini yang menentang segala bentuk penjajahan, sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945," ungkap Kepala SDIT Permata Hati Batang, Irwa Arifiana, usai kegiatan aksi peduli Palestina.

Menjadi istimewa karena dalam aksi peduli Palestina kali ini Excellent Zakat bersama Human Initiative menghadirkan seorang Hafidz Qur'an kelahiran Gaza Palestina bernama Syeikh Bilal, yang diketahui sudah menetap selama 5 tahun di Indonesia. 

"Alhamdulillah, beliau Syekh Bilal ini sudah cukup lancar berbahasa Indonesia, sehingga tadi dalam penyampaiannya kepada anak anak menggunakan bahasa Indonesia yang sudah cukup fasih," ujar Irwa Arifiana. 

BACA JUGA:Bantu Palestina, Pelajar Batang Sisihkan Uang Saku dan Gelar Doa Bersama

BACA JUGA:Ribuan Masyarakat Pekalongan Doakan Palestina di Kabupaten Bersholawat

Aksi Peduli Palestina Disambut Antusias Para Siswa

Kehadiran Syekh Bilal yang lahir dan bertumbuh di Gaza ternyata cukup ampuh memantik antusiasme para siswa SDIT Permata Hati Batang. Menurut Irwa, anak-anak bersemangat menyambut kehadiran hafidz asal Gaza dalam aksi peduli Palestina ini.

Bahkan, para peserta didik ramai-ramai mengenakan dan membawa atribut Palestina, mulai bendera, syal, sampai slayer. Melalui berbagai atribut tersebut, para siswa seolah ingin menunjukkan rasa simpati dan solidaritasnya terhadap perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan.

"Masya Allah, syukur alhamdulilah anak-anak bisa mendengar cerita Palestina dari penduduk asli Gaza. Hal ini terdengar lebih riil bagi anak dan menyentuh hati mereka," lanjut Irwa.

Terlebih, tausiah yang dibawakan Syeikh Bilal juga cukup ampuh membuat para siswa terlarut, dari sedih dan prihatin sampai semangat untuk membantu saudaranya di Palestina. Membebaskan Palestina dari penjajahan Israel.

Menurut Syeikh Bilal, umat muslim di seluruh penjuru dunia tidak boleh tutup mata terhadap penjajahan di zaman modern ini. 

 "Sebelumnya saya mengingatkan, bumi Palestina masih terjajah. Ini bukan konflik, ini penjajahan yang tak berperikemanusiaan," tandasnya.

Kategori :