Menyala Semangat Kelas 1 SDIT Permata Hati Batang, 14 Siswa Siap Sidang Tashih Tahfidz 1 Juz Sekali Duduk
LOLOS - Salah satu siswa kelas 1 SDIT Permata Hati Batang yang lulus pembukaan sidang tashih tahfidz semester 2 tahun 2024 dengan metode tahfidz 1 juz sekali duduk.-Dok. Istimewa-
RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - SDIT Permata Hati membuktikan reputasinya sebagai pelopor sekolah tahfidz di Kabupaten Batang dengan metode evaluasi tahfidz 1 juz sekali duduk. Bahkan, sebanyak 14 siswa kelas 1 dipastikan siap mengikuti sidang tashih yang akan dimulai pada Senin, 13 Mei 2024.
Ya, 14 siswa telah dinyatakan lolos dalam pembukaan Sidang Tashih Tahfidz di semester 2 2024 yang dilaksanakan pada Sabtu pagi, 11 Mei 2024 kemarin, di Aula SDIT Permata Hati Batang. Karena itu, mereka tinggal menjalani sidang Tashih Tahfidz yang akan dilaksanakan selama 2 pekan, yakni 13 - 28 Mei 2024.
Kepala SDIT Permata Hati Batang, Irwa Arifianna dalam sambutannya mengatakan, tahun ini terdapat total 121 peserta sidang dari kelas 1 sampai kelas 6. Adapun rinciannya, yakni Juz 30 sebanyak 75 Siswa, Juz 29 sebanyak 24 Siswa, Juz 28 sebanyak 15 Siswa, Juz 27 sebanyak 5 Siswa, dan Juz 1 sebanyak 2 Siswa.
Pelopor Sekolah Tahfidz 1 Juz Sekali Duduk
Menurut Irwa, pencapaian jumlah siswa dalam sidang tashih tahun ini memang mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun demikian, pihaknya mengakui belum bisa memecahkan rekor tahun sebelumnya, di mana ada siswa kelas 1 yang tercatat mampu mentasmi'kan juz 30 dan 29 sekali duduk.
"Tetapi tetap saja kami harus bersyukur dan bangga dengan pencapaian tahun ini, karena semangat peserta ini menyala, lebih tinggi dari tahun kemarin. Termasuk ada 14 siswa kelas 1 yang lolos pembukaan sidang tashih tahfidz semester 2 tahun 2024 ini," ungkap Irwa.
Terlebih lagi, progres ini tetap menjadikan SDIT Permata Hati leading dalam kepeloporan program sekolah tahfidz, utamanya dengan metode evaluasi tahfidz 1 juz sekali duduk.
“Kami bangga menyampaikan bahwa SDIT Permata Hati di Kabupaten Batang sudah menjadi pelopor sekolah tahfidz dengan metode evaluasi Tahfidz 1 Juz sekali duduk,” terang Irwa.
Dia menjelaskan, metode evaluasi Tahfidz 1 Juz sekali duduk ini relatif memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi dibanding metode sambung ayat.
Namun demikian, kesulitan ini juga sekaligus punya nilai lebih, karena bisa membiasakan anak dengan evaluasi sekali duduk ketika nantinya melanjutkan ke jenjang sekolah berikutnya.
"Terutama jika nanti anak melanjutkan ke sekolah atau pesantren berbasis tahfidzul Qur'an," tukas Irwa.
Ia juga mengingatkan kepada semua stakeholder sekolah, bahwa untuk melahirkan para ahlul Qur'an tidaklah semudah yang dibayangkan. Tanpa support system yang memadai dari para pihak, upaya tersebut akan sulit ercapai.
“Jadi perlu dipahami juga, bahwa jumlah 121 siswa yang lolos ke sidang tashih tahfidz 1 juz sekali duduk ini tentunya karena adanya komitmen dan dukungan baik motivasi dari anak sendiri, orang tua, serta ustadz-ustadzah yang ada di Sekolah,” tandas Irwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: