RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Para orang tua perlu mengerti cara menangani anak yang tantrum, agar tidak terkena dampak negatif saat menyuruh anak berhenti menangis.
Anak tantrum kadang tidak mengenal waktu dan tempat, seringkali juga terjadi saat sedang di tempat umum.
Saat anak menangis atau tantrum di depan umum tentu perasaan orang tua sangat tidak nyaman. Perasaan bingung tidak enak juga kesal menjadi satu.
Dalam kondisi ini tentu yang pertama kali terpikirkan adalah meminta anak untuk berhenti menangis. Namun ternyata respon ini tidak terlalu dibenarkan.
Menurut dr Aisah Dahlan selaku praktisi dalam neuroperenting menyebutkan, bahwa terdapat dampak negatif saat menyuruh anak berhenti menangis.
BACA JUGA:Ingin Sukses Menjadi Orang Tua? Ini Beberapa Tips Parenting dr Aisah Dahlan untuk Mewujudkannya
Dampak Negatif Menyuruh Anak berhenti Menangis
Membuat Anak jadi Apati
Menyuruh anak berhenti menangis saat sedang tantrum atau meluapkan emosinya, disebutkan oleh dr Aisyah Dahlan dapat menyebabkan anak menjadi apati.
Apa itu apati? Apati adalah sebuah perasaan yang memicu orang menjadi putus asa.
Saat sedang mengalami kondisi apati ini, seseorang cenderung merasa dirinya tidak berguna.
Dalam sebuah video podcast bersama Denny Sumargo, dr Aisah menjelaskan.
"Kalau dilarang menangis, saat berhenti nanti akan jadi pendaman-pendaman." Saat anak sedang sedih karena sebuah alasan kemudian sang Ibu seperti menenangkan, "Tidak apa, nggak usah sedih itu sudah biasa."
Maka emosi anak ini akan berhenti di level sedih. Dan kemudian saat emosi sedih tidak selalu tertuntaskan dengan baik akan menjadi apati.