Apalagi jika kulit ayam ini dikonsumsi bersamaan dengan makanan tinggi kolesterol seperti junk food atay makanan cepat saji.
Hal ini dikarenakan, kolesterol yang ada di dalam kulit ayam ini dapat mengendap pada dinding pembuluh darah dan pembentukan plak.
Nah, plak inilah yang dapat menyebabkan aterosklerosis, yaitu penyempitan pembuluh darah arteri. Jika hal ini terjadi di pembuluh darah jantung, maka dapat memicu penyakit jantung koroner.
3. Stroke
Bahaya kulit ayam lainnya adalah meningkatkan risiko terjadinya stroke. Prosesnya sama seperti penyakit jantung. Namun, pada stroke, penyempitannya terjadi di pembuluh darah otak.
Kondisi ini bisa menyebabkan pasoka darah ke otak berkurang. Sehingga sebagian jaringan otak tidak mendapatkan suplai darah yang cukup yang kemudian terjadilan stroke.
4. Penyakit Campylobacteriosis
Konsumsi kulit ayam juga dapat meningkatkan risiko Anda terkena Campylobacteriosis, terutama bila pengolahannya tidak benar.
Sebab, bakteri Campylobacter jejuni yang menyebabkan campylobacteriosis dapat bertahan dan berkembang biak pada kulit ayam meski disimpan dalam freezer.
BACA JUGA:Selain Sehat Buat Ginjal, Inilah 9 Manfaat Kesehatan Makan Sayur Arugula untuk Tubuh
Campylobacteriosis sendiri merupakan penyakit menular akibat infeksi bakteri dalam genus campylobacter. Bakteri ini merupakan salah satu penyebab keracunan makanan yang paling sering ditemui.
Gejala penyakit campylobacteriosis biasanya muncul 2–5 hari setelah bakteri C. jejuni masuk ke dalam tubuh. Gejalanya bisa berupa diare, kram atau sakit perut, dan demam.
Selain itu, jika tidak dibersihkan dengan baik sebelum diolah atau dimasak, kulit ayam juga bisa mengandung bakteri Salmonella. Bakteri ini dapat menyebabkan demam tifoid (tipes).