Cara Membangun Komunikasi Efektif dengan Anak yang Pendiam dan Pemalu, Agar Mau Lebih Terbuka dengan Orang Tua

Minggu 10-03-2024,10:45 WIB
Reporter : Aisyah Auliyaunnisa
Editor : Dony Widyo

BACA JUGA:Tips Parenting dr Aisah Dahlan dalam Mengenal Watak Anak, Apakah Termasuk Introvert, Extrovert, atau Ambivert?

BACA JUGA:Tips Parenting Bunda Elly Risman dalam Persiapan Menyambut Ramadhan bersama Anak

Maka untuk mengikat pikiran dan perasaannya agar terhubung dengan orang tua ketika berbicara dengan anak gunakan pendekatan yang sesuai dengan watak dan karakter anak.

2. Pancing Anak Bercerita dengan Cara yang Nyaman

Kemudian seringkali mungkin kita temui pada anak introvert seperti ragu-ragu atau malu-malu ketika ingin bercerita. Lalu bagaimana sikap orang tua?

Saat anak sudah memberi sinyal seperti memanggil, "Bun,.." Maka langsung arahkan fokus kita pada anak.

Saat seperti diam sejenak dan anak terlihat sungkan untuk bercerita, cobalah untuk memancing anak dengan sapaan yang lembut dan penuh kesabaran.

"Bagaimana sayang apakah ada yang ingin didiskusikan dengan Bunda, yuk kita ngobrol."

Sehingga rasa keraguan anak tadi akan menghilang karena melihat orang tuanya yang juga perhatian dan ingin tahu masalahnya.

BACA JUGA:Pentingnya Membentuk Watak Anak, Begini Penjelasan dr Aisah Dahlan tentang Watak Anak dalam Pandangan Islam

BACA JUGA:Jangan Bersikap Kasar ke Anak, Jika Tidak Ingin Ini Terjadi! Sebuah Tips Parenting dari Psikolog Elly Risman

Karena begitulah sifat anak introvert, seperti yang pernah diungkapkan oleh dr Aisah Dahlan selaku praktisi Neuparenting skill yang menyebutkan bahwa anak introvert akan mulai terbuka dan merasa nyaman bercerita kepada orang tuanya ketika mereka tahu bahwa orang tuanya pun memberikan perhatian penuh dan meluangkan waktu khusus untuk berdiskusi dengan mereka.

3. Mengajak Anak Lebih Kritis 

Ketika sudah menemukan waktu yang tepat untuk berdiskusi dengan anak introvert, maka ini juga menjadi kesempatan bagi para orang tua untuk melatih anak introvert lebih kritis dalam menyampaikan argumenya.

Ketika anak sudah menjelaskan apa yang menjadi masalahnya atau bagaimana perasaan dan pikirannya, para orang tua jangan langsung men-judge atau memberikan banyak nasehat.

Cobalah untuk tanyakan balik kepada anak terlebih dahulu seperti, "Lalu menurut kamu mana yang lebih baik dan bikin kamu nyaman  nak?" atau "Lalu apa yang sebenarnya kamu inginkan Nak?"

Kategori :