Asal-usul Wisata Alam Tapak Menjangan, Tempat Moksanya Singa Loh

Sabtu 23-03-2024,22:20 WIB
Reporter : Aghistna Muhammad Ibrahim Sula
Editor : Wahyu Hidayat

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Tak lengkap rasanya jika berlibur ke tapak menjangan tanpa mengetahui asal-usul wisata alam tapak menjangan ini.

Salah satu wisata air yang cukup populer di Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan adalah tapak menjangan.

Di wisata ini para pengunjung dapat mandi, berenang, atau bisa juga melakukan arung jeram yang alat-alatnya sudah disiapkan pihak wisata.

Tapak menjangan memiliki air yang bersih, menyejukkan, dan arus yang cukup deras membuat betah para pengunjung.

BACA JUGA:Menjelajahi Desa Tua di Kabupaten Pekalongan, Inilah 4 Situs Arkeologi di Desa Lemah Abang, Kecamatan Doro

Sebelum seramai sekarang, tapak menjangan dulunya adalah tempat irigasi yang sengaja dibuat untuk mengaliri air kolam di sebuah mushola tua.

Cerita asal-usul wisata alam tapak menjangan ini dilansir dari buku "Mendongeng Pekalongan" yang disusun oleh Taufik Hidayat dan Akar Atya.

Kisah Pembukaan Lahan

Kecamatan Doro saat itu masih berupa hutan lebat yang minim penduduk, wilayah ini menjadi kaki dari gunung purba Rogojembangan yang berada di Petungkriyono.

Di sana hidup sepasang kakang beradik yang memiliki watak berbeda, sang kakak bernama Singa Loh dan adiknya bernama Singa Aji.

BACA JUGA:Dukuh Reco: Dukuh Tua di Kabupaten Batang yang Menjadi Tempat Pembuatan Arca Candi Dieng

BACA JUGA:Kabupaten Pekalongan Tempo Dulu, Inilah 3 Peninggalan Arkeologi di Kabupaten Pekalongan

Keduanya berniat membuka hutan untuk membangun pemukiman di walayah yang sekarang menjadi desa Kaso Tengah, Kecamatan Doro.

Setiap hari Singa Loh dan Singa Aji ini menebangi pohon untuk dijadikan lahan.

Penduduk yang lebih dahulu tinggal di sekitar hutan itu memang mengatakan bahwa hutan yang akan dibuka kakak beradik ituk terkenal singit.

Kategori :