KAJEN - Lima korban kecelakaan mobil Hiace Nopol A 7075 yang masuk jurang di Jalan Raya Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono hingga kemarin masih dirawat di RSUD Kajen. Dua korban mengalami patah tulang paha, 1 korban dicurigai mengalami patah tulang belakang, dan 2 korban lainnya sudah diperbolehkan pulang.
Demikian disampaikan Direktur RSUD Kajen Amrozi Taufik dikonfirmasi di Ruang IGD RSUD Kajen, kemarin. Menurutnya, kondisi korban sudah membaik dan bisa dipindah dari IGD ke kamar perawatan. Namun akibat kamar di rumah sakit itu penuh, maka masih dirawat di IGD.
"Untuk korban yang mengalami patah tulang harus operasi, namun di sini tidak ada dokter spesialis ortopedi," terang dia.
Oleh karena, mereka harus dirujuk ke rumah sakit lain. Menurutnya, korban juga masih bingung, apakah akan dioperasi di rumah sakit di Pekalongan atau dirujuk ke rumah sakit di Serang, Banten.
"Mereka masih bingung mau dibawa ke Serang atau operasi di Pekalongan. Mereka masih menunggu pihak keluarga datang ke sini," kata dia. Dikatakan, korban yang mengalami patah tulang diduga akibat benturan saat mobil terperosok masuk ke jurang. Menurutnya, berdasarkan informasi yang diperoleh para korban kecelakaan ini masih satu keluarga besar.
"Kondisi korban sudah stabil, sudah bisa dipindah ke ruangan tapi penuh sehingga masih di IGD," katanya. Ditambahkan, korban kecelakaan rombongan dari Serang, Banten ini yang dirawat di RSUD Kajen ada lima orang. Yakni, Aminah (54), Khurbi (65), Rusmini (45), Sipan (54), dan Aji Putra (21). "Berdasarkan informasi ada lima korban lainnya dirawat di Puskesmas Doro," imbuh dia.
ZIARAH DI PURWOKERTO
Sementara itu, salah satu korban laka Endang Sunardi (53), warga Kelurahan Cipare, Serang Kota, Banten, menuturkan, sebanyak 13 orang yang masih satu keluarga besar awalnya berangkat ke Purwokerto untuk berziarah ke makam leluhur. Usai berziarah, rombongan piknik ke Dieng. "Usai ziarah di Purwokerto, kami jalan-jalan ke Dieng dan nginap di sana," terang dia.
Dikatakan, pada Minggu (24/11), rombongan pulang ke Serang, Banten. Menurutnya, sopir sengaja pulang dari Dieng melalui jalur Pekalongan agar lebih cepat. Belum diketahui apakah mereka salah jalur hingga masuk ke Petungkriyono, yang seharusnya melalui jalur Paninggaran atau tidak. "Saya ndak tahu apakah nyasar atau tidak, tapi katanya lewat Pekalongan bisa lebih cepat," ungkap dia.
Perjalanan dari Dieng ke Petungkriyono awalnya juga berjalan normal. Bahkan, rombongan ini sempat berhenti sejenak di Welo Asri karena ada penumpang yang ingin kencing.
"Setelah perjalanan di jalur nanjak, lalu menurun, dan menikung tiba-tiba rem tidak berfungsi, sehingga mobil masuk jurang," katanya.
Seperti diberitakan, mobil Toyota Hiace pelat merah bernopol A 7075 yang membawa rombongan asal Serang Provinsi Banten, Minggu (24/11), masuk jurang di Jalan Raya Desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, namun sejumlah penumpang mengalami luka-luka. (had)