Selain menambah pasokan gas elipiji 3 kg, Sekda juga mengimbau kepada warga untuk tidak berlebihan dalam melakukan pembelian maupun panik buying. "Gak usah lah panik buying. Karena sekali lagi pemerintah sudah menjamin ketersediaan, termasuk dari Pertamina juga," tandasnya.
Ia menilai, jika Lebaran ada kenaikan harga gas elpiji masih normal. Namun, lanjut dia, kali ini kenaikan harga gas elpiji ada yang sampai Rp 50 ribu itu sudah tidak masuk akal. Dan ini baru kali ini terjadi. "Biasanya lebaran ya kenaikan sekitar angka Rp 2000-an," kata dia.
"Ini kejadian sudah hampir delapan sampai sepuluh hari, maka saya minta ayo kita selesaikan dalam tiga sampai empat hari ke depan, lebih cepat lebih baik. Kalau ada informasi di masyarakat silahkan, kami sangat terbuka sekali kalau ada informasi, nanti kalau masih ada harga tinggi, kita akan lakukan operasi pasar," tandasnya.
Sementara itu, Sales Area Manager Pertamina Cabang Tegal Mahfud mengatakan, Pemkab Pekalongan sudah mengajukan permohonan penambahan gas elpiji 3 kg sekitar 58 ribu tabung untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan gas di Lebaran 2024 ini.
"Di awal itu ada sekitar 22 ribu, itu pertama dan sudah kita realisasikan dan per hari ini sudah ada penambahan sampai 29.120. Akhirnya untuk antisipasi tadi ada angka total 58-an ribu tabung yang kami estimasikan untuk mungkin didistribusikan selesai dalam beberapa hari ke depan. Itu sudah kami koordinasikan dengan pemerintah daerah, ini bisa untuk mengatasi kondisi yang ada di lapangan," katanya.
Terkait harga gas elpiji yang tinggi, ia menyarankan masyarakat untuk membeli gas elpiji 3 kg di pangkalan. Karena pangkalan ini menjual dengan harga resmi.
Jika ada pangkalan yang menjual gas dengan harga tinggi, masyarakat bisa mengadukannya. Salah satunya melalui call center 135.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memantau kondisi yang ada di lapangan. Tujuannya sama, agar distribusi elpiji ini dapat dirasakan banyak masyarakat," ujar dia.