Pemkab Pekalongan Urungkan Wacana Relokasi Pasar Kajen, Ini Tanggapan APPSI Pasar Kajen

Pemkab Pekalongan Urungkan Wacana Relokasi Pasar Kajen, Ini Tanggapan APPSI Pasar Kajen

Pemkab Pekalongan mengurungkan wacara pemindahan (relokasi) Pasar Kajen ke Sinangohprendeng.-Hadi Waluyo-

KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Pemkab Pekalongan mengurungkan sementara wacana relokasi Pasar Kajen di Jalan Diponegoro, Kota Kajen, ke lahan di Desa Sinangohprendeng.

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Pasar Kajen, Amin, Kamis, 17 Oktober 2024, berharap Pemkab Pekalongan memang serius untuk membatalkan rencana relokasi Pasar Kajen ke Sinangohprendeng.

Sebab, rencana relokasi itu memang ditolak oleh sebagian besar pedagang di pasar tersebut.

"Semoga tulus, tidak hanya karena musim politik," tandas dia.

Ia berharap, jika kondisi pasar dinilai tidak layak, maka pemerintah bisa merehabnya. Atau pasar itu dibangun lagi setelah sampai 20 tahun. 

Baca juga:Pedagang Pasar Kajen Pekalongan Tolak Pasar Direlokasi ke Sinangohprendeng

"Iya, silahkan direhab asal tidak pindah, atau dibangun lagi sampai 20 tahun usia bangun. Seperti janji-janji dahulu," kata dia.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar pada wartawan menyampaikan, wacana pemindahan Pasar Kajen diurungkan. Sehingga para pedagang tidak usah khawatir adanya relokasi. 

"Kondisi per hari ini, untuk sementara tidak ada wacana pemindahan Pasar Kajen. Jadi para pedagang sebenarnya tidak usah khawatir (direlokasi)," tegas Sekda Kabupaten Pekalongan Yulian Akbar, Senin, 14 Oktober 2024. 

Akbar menampik batalnya rencana relokasi Pasar Kajen ini berkaitan dengan politik. 

"Saya tidak mau menjawab itu soal itu (politik). Konsen saya selaku Sekda adalah ranah teknokratis dan teknis. Jadi saya tidak akan mengoneksikan dengan urusan-urusan politik. It's not my bussines (itu bukan urusan saya)," ucapnya. 

Akbar menambahkan, pihaknya saat ini tengah fokus soal keamanan pedagang dari kondisi bangunan Pasar Kajen. Pasalnya, kerusakan pasar tersebut dua tahun lalu sudah 40-an persen. 

"Jadi ini sedang saya minta dinas teknis untuk mengecek kondisi fisik Pasar Kajen saat ini. Kami sedang tunggu hasil kajiannya, nanti apakah aman atau tidak apabila tetap digunakan untuk berdagang," jelasnya. 

Apabila hasilnya tidak aman, lanjut Akbar, pihaknya tentu akan mengambil langkah. Entah itu memindahkan pedagang ke pasar darurat, atau langkah lain. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: