BATANG, RADAR PEKALONGAN - SMPN 7 Batang menjadi salah satu sekolah yang terdampak gempa di Kabupaten Batang. Akibat gempa yang berkekuatan 4,6 magnitudo membuat satu ruang kelas mengalami kerusakan parah. Dimana plafon atau langit-langit ruang kelas ambruk.
Kepala Disdikbud Batang, Bambang Suryantoro S menyebut tak hanya SMPN 7 Batang, tapi kerusakan juga terjadi di dua sekolah lainnya, SDN Kalisalak dan SDN Proyonanggan 02 Batang.
"Total kerugian belum kami hitung. Yang terparah di SDN Kalisalak yang perpustakaannya rusak parah. Sementara di SDN Proyonanggan 02 kerpusnya patah, dan untuk SMPN 7 Batang kerugiannya di kisaran Rp40 Juta," jelasnya.
BACA JUGA:Data Sementara: Tiga Warga Terluka dan Dilarikan ke RSUD Kalisari Akibat Gempa BatangSementara itu Kepala SMPN 7 Batang, Muhammad Santoso, menyebut gempa mengakibatkan Eternit atau langit-langit ruang kelas 7 B ambrol seluruhnya. Lalu beberapa bagian dinding juga retak-retak.
"Kalau SMP N 7 yang rusak parah satu kelas, kelas 7 B, kalau yang lainnya hanya kecil kecil saja, misal ada genteng jatuh, kemudian ada tembok cuil," ujarnya.
Selain itu, dinding retak juga ditemukan di sebagian ruang kelas 8 serta ruang guru. Tembok ruang guru ada yang retak hingga jatuh.
Santoso, sapaan akrabnya, menyebut saat kejadian ada dua guru yang sedang lembur mengurusi ijazah siswa. Guru itu langsung menghubungi usai gempa terjadi.
BACA JUGA:Tiga Sekolah di Batang Terdampak Gempa, Ada Perpustakaan yang Rusak Parah
"Saya dapat laporan dari ibu guru yang lembut tadi. Kemudian saya langsung turun ke TKP dan langsung melihat sendiri gitu . Kerusakan hanya di kelas 7 B," jelasnya.
Gempa bumi berkekuatan 4,6 MG mengguncang Kabupaten Batang pada Minggu 7 Juli 2024 pukul 14.35 WIB. Gempa itu ada di kedalaman 10 Kilometer.
Dilansir dari laman X remenyebut gempa terjadi pada pukul 14:35 WIB. Koordinat 6,97 LS dan 109,72 BT, berlokasi 6 km barat daya Batang, Jawa Tengah.
"Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data," tulis BMKG dalam akun X resminya. (nov)