Miris! Ada SD di Kabupaten Pekalongan Tak Dapat Siswa Baru di Tahun Ajaran Baru 2024/2025

Rabu 17-07-2024,18:34 WIB
Reporter : Hadi Waluyo
Editor : Dony Widyo

KAJEN,RADARPEKALONGAN.CO.ID - Sungguh miris! Sejumlah sekolah dasar di Kabupaten Pekalongan hanya menerima satu-dua siswa baru di tahun ajaran baru 2024/2025 ini. Bahkan, ada satu sekolah dasar yang sama sekali tidak mendapatkan siswa baru alias nol siswa baru di tahun ajaran baru ini.

Berdasarkan data di Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, ada sembilan SD yang kekurangan siswa baru pada PPDB tahun 2024 ini. Yakni SDN 02 Sidoharjo di Kecamatan Doro dengan 5 murid baru, SD Kristen Purbo di Kecamatan Talun dengan 2 murid baru, SD Kristen Kasimpar di Kecamatan Petungkriyono dengan 3 murid baru.

Selanjutnya, SDN 03 Kayupuring di Kecamatan Petungkriyono dengan 2 murid baru, SDN Kecil Kasimpar di Kecamatan Petungkriyono dengan 5 murid baru, dan SDN 03 Tlogopakis di Kecamatan Petungkriyono dengan 4 murid baru. 

Lalu, SDN 04 Tlogopakis dengan 4 murid baru, dan SDN 03 Songgowedi di Kecamatan Petungkriyono dengan 3 murid baru. Bahkan, di SDN 4 Doro di Dukuh Kaso Cikal, Desa Doro, Kecamatan Doro, sama sekali tidak mendapatkan siswa baru untuk kelas 1 di tahun ajaran baru 2024/2025 ini.

Kabid Dikdas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan Ipung Sunaryo, Rabu, 17 Juli 2024, mengatakan, ada satu sekolah dasar di Kabupaten Pekalongan yang pada tahun ajaran baru ini sama sekali tidak mendapatkan murid baru. Yakni di SDN 04 Doro di Dukuh Kaso Cikal.

Baca juga:37 SD Negeri Minim Murid

Ia mengatakan, di pedukuhan itu sebenarnya ada empat anak PAUD yang pada tahun ajaran baru ini memasuki usia SD. Namun, keempat anak tersebut bersekolah di SD lain di luar pedukuhan itu yang jumlah muridnya lebih banyak. Sehingga SDN 04 Doro di pedukuhan tersebut tak ada anak yang mendaftar sebagai murid baru.

"Padahal kepala sekolah sudah berupaya maksimal agar keempat anak PAUD itu bisa mendaftar di SDN 4 Doro. Kepala sekolah wis ora kurang-kurang ndadahi, sudah melakukan pendekatan, bahkan siap dibelikan seragam," kata dia.

Menurutnya, sejumlah SD yang kekurangan murid baru, bahkan ada yang tidak mendapatkan murid baru, disebabkan oleh beberapa faktor. Namun, kata dia, faktor utamanya adalah wilayah penyangga sekolah dasar tersebut memang sedikit. Misalnya, di SDN 4 Doro itu wilayah penyangganya memang satu dukuh saja. 

"Pedukuhan lainnya jaraknya agak jauh, dan orang tua mendaftarkan anaknya di SD yang lebih besar muridnya seperti di SD 1 dan SD 3," ungkap dia.

Faktor lainnya, kata dia, anak usia SD di sekitaran SD itu sedikit. Ada pula lantaran faktor geografis yang sulit, seperti di SD Tlogopakis dan Songgowedi. 

Disinggung apakah sekolah minim murid itu akan dimerger, ia menyebut jika dimerger dengan sekolah lain jarak tempuhnya akan jauh. Sehingga dikhawatirkan justru nantinya akan banyak anak yang tidak bersekolah. 

"Di SDN 4 Doro ini yang kelas dua sampai kelas enam kan lumayan juga. Ada lima puluhan," kata dia.

Menurutnya, kasus sekolah dasar tidak mendapatkan murid baru atau sedikit murid barunya memang rata-rata di SD-SD tersebut. Namun, tak menutup kemungkinan kedepannya ada murid baru karena anak usia SD sudah banyak lagi. 

"Sekolahan masih tetap jalan. Untuk sekolah yang tak ada murid baru, ya nanti satu tahun terjeda. Untuk gurunya kita nanti lihat di sana masih mencukupi atau kelebihan, nanti kita lakukan pemetaan," ujar dia. 

Kategori :