Yang sebenarnya terjadi saat itu adalah datangnya serangan tidak diduga dari ayah Yae yang sudah menjadi iblis dan membantai para Matagi.
Yae ingin dirinya sendirilah yang menjatuhkan sang ayah untuk menebus seluruh perasaan bersalah yang dia tanggung.
Namun, satu bahkan dua peluru dari senapan shirobire-nya tidak bisa melumpuhkan sang ayah yang justru menyerangnya.
Beruntung saat itu Giyuu sempat menyusul dan menangkis serangan sang iblis kepada Yae yang saat itu terpojok.
Saat itu, Yae sempat menahan Giyuu agar tidak menyerang ayahnya. Bukan karena dendam, Yae hanya tidak ingin ayahnya mati.
Giyuu jelas tidak bisa menuruti hal itu. Orang yang sudah berubah menjadi iblis tidak akan bisa kembali menjadi manusia.
Meski merasakan gejolak aneh dalam hatinya, Giyuu tetap maju dan menebas kepala ayah Yae.
Keputusasaan yang Yae perlihatkan membuat Giyuu mengingat kembali saat Tanjiro memohon padanya agar tidak membunuh Nezuko yang berubah menjadi iblis.
Dirinya sempat merasa bimbang antara harus membiarkan iblis itu mati atau tetap hidup dengan konsekuensi yang sangat berat.
Hal ini membuat Giyuu berpikir jika membiarkan Nezuko tetap hidup adalah keputusan yang salah.
Namun kondisi ayah Yae dan Nezuko berbeda. Nezuko adalah anomali dalam dunia iblis, dan dia tidak memakan manusia.