Itu mengapa kedua orang tuanya membuat dia sebagai kepala dari kultus buatan sendiri yang diberi nama Kultus Surga Abadi.
BACA JUGA:Jadi Pahlawan Nomor 1, Ini Fakta Menarik Blast dari Anime One Punch Man yang Jarang Orang Tau!
Meski Douma tidak menolak posisi barunya sebagai kepala kultus, dia juga tidak menikmati situasi ini.
Karena sebagai orang yang dianggap bisa berkomunikasi dengan dewa, dia diminta untuk mendengarkan keluh kesah dari pengikutnya yang sengsara.
Orang-orang berharap solusi serta jalan keluar darinya dan bimbingan agar mereka bisa masuk surga.
Di sisi lain, Douma merasa orang-orang ini terlalu bodoh untuk datang padanya karena dia sendiri tidak mempercayai adanya dewa dan tidak pernah mendengar suara dewa.
Sejak kecil, Douma memiliki sifat yang sangat apatis dan tidak bisa mengerti tentang emosi manusia.
Dirinya yang masih kecil bahkan tidak bereaksi banyak ketika sang ibu kehilangan kendali diri dan membunuh sang ayah karena perselingkuhan yang ayahnya lakukan.
Setelah pembunuhan itu, sang ibu kembali histeris melakukan aksi bunuh diri tepat di hadapan Douma.
Alih-alih merasa trauma atau histeris, Douma justru merasa kesal karena kondisi kuil yang jadi kotor karena banyak cipratan darah.
Douma baru bertemu dengan Muzan saat usianya menginjak 20 tahun dan dirinya langsung menerima tawaran sang raja iblis untuk ikut hidup abadi sebagai iblis.