Ada sebuah kondisi yang disebut sebagai Dissociative States, kondisi di mana seseorang mengalami pemisahan antara pikiran, ingatan dan juga identitas.
Hal ini bisa terjadi sebagai respons saat seseorang dihadapkan dengan kondisi yang stres yang sangat ekstrem.
Kondisi ini membuat Zenitsu “lepas” dari rasa cemas dan takutnya sehingga dia bisa menyerang tanpa ragu.
Potensi besar dari kekuatannya ini kelak akan dia perlihatkan di pertempuran terakhir antara manusia dengan kaum iblis di Infinity Castle Arc.
Jika kamu menyadari bahwa ada perubahan dalam sikap Zenitsu di akhir Hashira Training Arc, itu adalah titik balik dari perkembangan karakter Zenitsu.
Di sini Zenitsu tidak lagi dikontrol oleh rasa takutnya dan digantikan oleh emosi lain.
BACA JUGA:Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Anime Delicious in Dungeon: Bukan Sekedar Masak-Masak Belaka!
Sedikit spoiler, dalam pertarungan duel di Infinity Castle Arc melawan Kaigaku, Zenitsu 100% sadar saat melancarkan serangan.
Dia bahkan menggunakan bentuk ke-7, bentuk baru ciptaannya sendiri, untuk mengalahkan Kaigaku.
Kondisi yang dihadapi kali ini bukanlah rasa takut, melainkan dendam dan emosi karena Kaigaku telah menjadi alasan mentor mereka melakukan seppuku.
BACA JUGA:Sinopsis Anime Sakamoto Days: Kombinasi Epik Komedi dan Aksi Dari Mantan Hitman Legendaris!
Jadi itulah sedikit penjelasan tentang alasan kenapa Zenitsu jadi kuat saat tidur dalam serangannya di seri anime Demon Slayer.