RADARPEKALONGAN.CO.ID - Tahukah kalian apa makna tradisi unik udik-udikan di Pekalongan yang bisa kalian lihat di hari Rabu terakhir di bulan Safar?
Yups, udik-udikan ini merupakan salah satu tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat Pekalongan dan sekitarnya di hari Rabu terakhir di bulan Safar atau yang dikenal dengan nama Rabu atau Rebo Wekasan.
Tradisi ini di percaya bisa menolak bala yang dilakukan secara turun temurun sampai saat ini. Lantas apa hanya digunakan sebagai tolak bala saja?
Untuk itu, kalian bisa mengetahui makna tradisi unik udik-udikan di Pekalongan ini dengan membaca informasi di bawah ini. Baca sampai selesai ya.
BACA JUGA:Bazar UMKM Pekalongan Hadirkan Aneka Produk Kuliner hingga Fashion dengan Pilihan Beragam
BACA JUGA:Facial Massal Gratis hingga Woman Run 5K Hadir Meriahkan Hari Jadi Fifi Skin Clinik
Makna Tradisi Unik Udik-Udikan di Pekalongan
Rabu Wekasan atau dikenal dengan nama Rebo Wekasan ini merupakan istillah yang disematkan ole orang Jawa bagi hari Rabu terakhir yang terdapat pada bulab Safat.
Pada hari tersebut, dianggap sebagai hari datangnya bala’ atau musibah, Seperti yang dikutip dari Kitab Kanzun Najah wa Sunur, sebagian ulama tasawuf tingkat makrifat menuturkan bahwa sebanyak 320 ribu bala’ akan diturunkan ke bumi.
Untuk itulah, mereka melakukan amaliah khusus sebagai bentuk ikhtisar agar terhindar dari bala’ tersebut.
Beberapa amaliah yang bisa diamalkan adalah Sholat Sunnah, membaca surat Yasin, menulis 7 ayat, hingga bershodaqoh. Nah, salah satu kegiatan shodaqoh ini adalah udik-udikan.
BACA JUGA:Breaking News: Kebakaran Menimpa Sebuah Gudang Pabrik Gondorukem di Dekat Pantura Pekalongan
BACA JUGA:Habib Luthfi saat Muda Kerap Ziarah Kesini, Ada Makam Dowo di Kota Pekalongan
Udik-udikan ini merupakan kegiatan menyebarkan uang koin, logam, atau uang receh kepada tetangga atau masyarakat sekitar, mulai dari anak kecil hingga dewasa.
Biasanya warga yang akan melakukan udik-udikan ini akan menghamburkan uang ataupun gulungan doorprize di jalanan atau depan rumah.