KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Menghadapi ancaman gempa megathrust, RSUD Kajen, Kabupaten Pekalongan, mengambil langkah proaktif dengan mengadakan simulasi Hospital Disaster Plan (HDP).
Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 25 September 2024. Simulasi ini diikuti seluruh tenaga medis dan staf rumah sakit, dengan didampingi oleh petugas K3 RSUD Kajen.
Pelaksanaan simulasi ini terbagi menjadi dua sesi. Yakni, pemberian materi mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan ketika, sebelum, dan sesudah terjadinya gempa. Dilanjutkan dengan skenario simulasi terjadinya gempa.
Pada pelaksanaan simulasi, seluruh tenaga medis dan staf rumah sakit melakukan prosedur tanggap darurat, mulai dari mengamankan diri pada waktu terjadinya gempa, melakukan evakuasi pasien, pengelolaan fasilitas medis hingga melakukan triase pasien.
Direktur RSUD Kajen, dr Imam Prasetyo, mengatakan, pada pelaksanaan simulasi ini kegiatan juga difokuskan pada Gedung Kartini Sakti RSUD Kajen. Pasalnya, gedung ini terdiri atas empat lantai, sehingga proses evakuasi akan lebih kompleks.
"Proses evakuasi di Gedung Kartini Sakti diarahkan melalui dua jalur, yakni tangga darurat untuk pasien OTG (orang tanpa gejala) dan pasien dengan gejala ringan, kemudian pasien dengan limited mobile dievakuasi menggunakan brankar dan kursi roda melewati ramp evakuasi," terang dia.
Setelah proses evakuasi, lanjut dr Imam, seluruh pasien dan staf rumah sakit diarahkan menuju titik kumpul yang selanjutnya akan dilakukan triase pasien oleh dokter serta perawat.
Dengan melaksanakan simulasi ini, RSUD Kajen menunjukkan komitmennya dalam memastikan keselamatan pasien dan seluruh staf rumah sakit.
"Kesiapsiagaan yang baik adalah kunci untuk mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh bencana. Melalui pelatihan yang terencana dan berkesinambungan ini, diharapkan seluruh staf rumah sakit dapat bekerja sama untuk memberikan layanan terbaik dalam situasi darurat," kata dr Imam.