KAJEN - Memasuki musim penghujan, potensi peredaran penyekit Demam Berdarah (DB) di sejumlah wilayah Kota Santri berpotensi meningkat. Untuk itu, Pemkab Pekalongan melalui Dinas Kesehatan meminta kepada masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Serang Nyamuk (PSN).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Setiawan Dwi Antoro menyampaikan, sebelum terjadinya serangan wabah Demam Berdarah, pihaknya sudah menginstruksikan instruksikan jajaran di kecamatan dan desa untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). "Untuk itu masyarakat kami minta jangan resah, karena pemerintah melalui Dinas Kesehatan dan jajaranya baik tingkat kecamatan maupun puskesmas sudah siap menghadapi itu. Alhamdulillah sampai sekarang penyakit DB terus menurun dibanding sebelumnya," katanya.
Melalui pola hidup sehat, kata dia, masyarakat akan juga tak hanya terhindar dari penyakit Demam Berdarah saja melainkan gejala lainya. "Saya harap masyarakat juga tenang bahwa penyakit DBD tentunya bisa kita cegah dengan membersihkan lingkungan melalui PSN bareng bareng. Dengan PSN maka ribuan nyamuk ataupun bibit nyamuk tidak jadi nyamuk dan bakal mati. Untuk yang dewasa kita sikat pakai foging jadi akan aman semua, " lanjutnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Budi Darmoyo menambahkan, masyarakat juga harus tetap mewaspadai gejala penyakit DB, sehingga dapat teratasi dengan baik. Untuk tanda tanda DB diantaranya panas tinggi mendadak tanpa diikuti gejala lain. Kemudian bisa diikuti petisi atau bintik bintik merah lebih lanjut lagi bisa terjadi pendarahan spontan.
Sedangkan untuk penanganan DB tidak usah dirawat karena DB itu mengenai persoalan kekurangan cairan dan tergantung pula pada daya tahan tubuh. "Mengapa sebagian banyak korban DB yang terkena adalah anak anak, karena daya tahan tubuh masih lemah. Meski begitu untuk orang dewasa juga harus waspada DB dan kuncinya adalah perbanyak minum sehingga tidak kekurangan cairan, " imbuhnya.
Seperti diberitakan, dua bocah diduga meninggal akibat terindikasi penyakit Demam Berdarah (DB), sedangkan enam bocah lainya mengalami panas. Peristiwa tersebut terjadi di wilayah Desa Pacar Kecamatan Tirto. Adanya kejadian tersebut, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan sudah melakukan foging guna mengantisipasi penyebaran nyamuk demam berdarah.
Anggota DPRD fraksi PPP Kabupaten Pekalongan, H. Mirza Kholik yang juga warga Desa Pacar Kecamatan Tirto, mengatakan bahwa ada warga yang mengonfirmasikan bahwa benar adanya kejadian tersebut. Menurutnya, Selasa (26/11) ada bocah PAUD yang mengalami demam dan akhirnya meninggal dunia. Adanya kejadian itu pihaknya langsung menginformasikan kepada pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk segera diantisipasi apabila ada warga yang kena DB. "Sebelumnya ada anak PAUD yang meninggal diduga kena DB, " katanya.
Kemudian, Kamis (28/11) dilakukan foging oleh petugas. Namun sore sekira pukul 17.00 wib ada yang meninggal lagi dan korban dimakamkan Jumat (29/11).
"Untuk tim dari Puskesmas akan melaksanakan pemeriksaan jentik di sekitar lokasi tersebut guna memastikan penularan wabah DB. Begitu pula Pemdes dan relawan dibackup petugas kecanatan sudah saya perintahkan untuk menyisir warga yang sakit panas untuk bisa dibawa ke Puskesmas, " terangnya.
Senada dengan Kepala Desa Pacar Tirto, Mulyono. Menurutnya bocah yang diduga kena DB adalah Juwita Arsanda (5) anak dari pasangan Nikmah - Kartoyo. Sedangkan seorang bocah yang meninggal lagi masih diindikasi, namun dari keterangan korban sebelumnya mengalami sakit lambung. (Yon)